Danny Beber OPD Berkinerja Baik dan Rendah

  • Bagikan
ist BEBER--Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto beberkan OPD yang berkinerja rendah.

MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID -- Seperti yang dijanjikan sebelumnya, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto akhirnya mengumumkan kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di pengujung tahun 2022 ini. Pada Refleksi Akhir Tahun yang digelar Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda), Rabu (29/12) malam di Hotel Four Point by Sheraton, orang nomor satu Makassar itu secara khusus membeber OPD berkinerja terbaik dan terendah.


Dihadapan ratusan orang, Danny membeberkan enam OPD dengan kinerja terbaik dan lima OPD dengan kinerja terburuk. Untuk enam OPD dengan kinerja terbaik, urutan pertama Badan Pendapatan Daerah (Bappeda), disusul Dinas Pariwisata, Inspektorat, Badan Pengelolaan dan Aset Daerah (BPKAD), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), serta Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar).


Sementara OPD berkinerja rendah, urutan pertama ditempati Bagian Unit Layanan Pengadaan (ULP), kemudian Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perhubungan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk KB), dan Dinas Perpustakaan.


Danny menekankan, penetapan OPD berkinerja terbaik dan terburuk ini bisa menjadi salah satu gambaran komposisi kepala OPD saat mutasi besar-besaran yang akan digelar awal Januari mendatang. Dia melanjutkan, di luar dua kriteria itu, kinerja OPD masuk dalam kategori sedang.


Dia meminta kepala OPD yang kinerja instansinya terendah untuk berhati-hati, karena jika Sistem Kinerja Pegawai (SKP)-nya juga rendah, maka yang bersangkutan tidak bisa naik pangkat. "Kalau ditambah lagi SKP-nya rendah, bisa tidak naik pangkat. Makanya saya bilang, baik-baikko kerja," kata Danny.


Lebih jauh dikemukakan, ada OPD yang penyerapan anggarannya rendah namun tidak masuk dalam OPD kinerja terendah, karena memang bukan salah bersangkutan. Sebab perencanaan bukan dia yang buat, namun pejabat sebelumnya.


"Misalnya Dispora kan penyerapannya rendah, tapi bukan dia salah, karena yang sebelumnya merencanakan bukan dia. Tidak boleh dia diberi tanggung jawab. Sama PU, rendah tapi bukan dia merencanakan. Tidak boleh kita salahkan karena bukan dia yang merencanakan, tapi dia sungguh-sungguh, sehingga apa yang bisa dikerjakan dilaksanakan maksimal," imbuh Danny.


Dia memaparkan sejumlah indikator penilaian OPD terbaik dan terendah kinerjanya. Sebagai OPD terbaik, Bapenda harus mengatasi banyak kekacauan administrasi yang ditinggalkan oleh pejabat sebelumnya. Selain itu, Bapenda berjuang memenuhi target PAD di tengah kondisi ekonomi yang cukup sulit.
"Ada terobosan Pakinta yang juara satu klaster tiga nasional. Bukan hanya juara, sekarang dia sudah tembus angka tertinggi PAD. Itu bukan main-main," jelasnya.


Sementara Dinas Pariwisata, Danny memuji instansi itu sukses menyelenggarakan F8 di tengah keterbatasan yang ada. Selain itu, kepala OPD-nya merespons cepat semua perintahnya.
"Apa saja suruhkan, dia kerjakan. Tidak ada uang, terbatas tenaga dikerjakan dengan baik, dan F8 berakhir baik di tengah banyak kesulitan, dan semua visi terstruktur," tambahnya.

  • Bagikan