Dia mengatakan, bukan hanya kegiatan yang dananya bersumber DAK gagal dieksekusi, kegiatan APBD 2022 juga masih banyak yang jalan di tempat.
Saat ini, ratusan program milik Pemerintah Kota Makassar menumpuk di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Makassar.
Banyak program yang belum berjalan karena eksekusi tender sangat lamban.
Puluhan proyek pun mengantre di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Makassar, belum ditentukan siapa pemenangnya.
Dilansir dari LPSE, Minggu (7/8/2022) sekira pukul 16.00 WITA, jumlah paket tender yang telah tayang sebanyak 163 paket.
Sementara yang selesai tender tidak sampai diangka 20 paket.
Belum terhitung paket non tender dengan pagu anggaran dibawah Rp50 juta hingga Rp200 juta juga masih banyak yang tidak selesai tahapannya.
Rerata paket yang selesai tender hanya belanja hibah barang, belanja obat-obatan, belanja modal alat angkutan, belanja bahan bangunan, hingga belanja makan dan minum rapat.
Belum ada sama sekali paket yang selesai tender menyangkut proyek fisik atau infrastruktur. (rhm)
