Suami Gantung Diri Usai Bunuh Istri dan Anaknya

  • Bagikan

BULUKUMBA, BKM.FAJAR.CO.ID - Suasana cukup sunyi di Dusun Balangriri, Desa Bontominasa, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba. Jarum jam menunjuk pukul 03.30 Wita dinihari, Selasa (17/5).
Kesunyian itu pecah dengan teriakan dari sebuah rumah. Terdengar suara perempuan. Peristiwa berdarah telah terjadi.
Di atas tempat tidur kayu dalam sebuah kamar tergeletak dua orang perempuan. Mereka adalah ibu dan anak. Masing-masing Muliati yang berusia 52 tahun, dan anaknya Anti. Umurnya 30 tahun. Seorang penyandang disabilitas. Kondisi mereka begitu mengenaskan.
Menutur pengakuan Nurwana, awalnya ia mendengar suara dari dalam kamar orang tuanya. Alangkah kagetnya setelah dia mendapati ibu dan kakak kandungnya sudah bersimbah darah. Tak jauh dari tubuh yang tak lagi berkutik itu, Nurwana melihat ayahnya Sainuddin. Lelaki berusia 53 tahun itu tampak memegang sebuah tombak.

Spontan Nurwana bergerak merebut tombak yang sebelumnya digunakan Sainuddin menyerang istri dan putrinya. Setelah itu Nurwana berlari keluar dari dalam rumah. Ia berusaha meminta pertolongan kepada tetangganya bernama Muh Jufri. Sesaat kemudian warga lain berdatangan ke lokasi.
Saksi Nurwana selamat dari maut, karena saat kejadian ia tidur di kamar terpisah. Bersebelahan dengan kamar tempat tidur orang tua dan kakaknya.
Aparat Polsek Bulukumpa, Polres Bulukumba yang menerima laporan tentang peristiwa tersebut pada pukul 06.00 Wita, langsung bergerak ke tempat kejadian peristiwa. Setibanya di lokasi, seorang personel TNI bersama polisi langsung mendobrak pintu jendela dengan menggunakan batang kayu berukuran panjang. Mereka berusaha mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Ternyata, Sainuddin ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa. Ia mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan tali. Sainuddin mengenakan baju putih tanpa lengan, bercelana pendek warna biru. Sarung terlihat menggantung di badannya.
Sementara istri dan anaknya terbaring di atas tempat tidur yang tertutup kelambu. Kondisinya bersimbah darah dan meninggal dunia. Aparat pun langsung masuk ke dalam rumah. Para tetangga langsung histeris mengetahui jika Sainuddin gantung diri setelah membunuh istri dan seorang anaknya. Mereka pun langsung berdatangan ke TKP.
Kapolsek Bulukumba AKP Asri Saad, mengatakan kuat dugaan Sainuddin nekat menghabisi nyawa istri dan anaknya akibat depresi.
“Dari keterangan warga sekitar serta anak pelaku, bahwa pelaku ini sudah 10 tahun mengalami gangguan kejiwaan. Sudah tiga hari kehabisan obat,” ujar AKP Asri.
Hal itu dibenarkan Sudirman, seorang warga sekitar. Sainuddin yang sehari-harinya bekerja sebagai petani sudah lama mengidap penyakit kejiwaan.
Kepala Desa Bontominasa, Lukman menyebut bahwa Sainuddin merupakan warganya yang masuk sebagai penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan disalurkan setiap bulan. ”Dia (Sainuddin) penerima BPNT. Begitu juga dengan anaknya yang penyandang disabilitas, selalu diberikan bantuan,” kata Lukman, kemarin.
Terkait peristiwa ini, polisi telah memeriksa saksi Nurwana yang pertama kali menemukan korban, serta Muh Jufri (61). (min/b)

  • Bagikan