Irjen Kementan Melakukan Pemantauan Kopi di Tana Toraja

  • Bagikan

Produksi kopi di kelompok tani tersebut sebanyak 70 ton/tahun.
Alokasi anggaran untuk pengembangan kopi arabika pada tahun 2022 di Kabupaten
Tana Toraja seluas 600 ha senilai Rp2.596.500.000,00 dan di Toraja
Utara seluas 500 ha senilai Rp1.600.000.000,00.

Kesempatan itu, Jan Maringka menegaskan bahwa kita akan bersama-sama meningkatkan kembali kejayaan kopi Toraja. Kopi merupakan salah satu kopi
andalan yang berpotensi ekspor di Toraja, dengan produksi mencapai 3.567,72 ton di Kabupaten Tana Toraja dan 1.667 ton di Kabupaten Toraja Utara setiap tahunnya.

“Kita melihat bahwa tadi sudah juga dilakukan panen, artinya hampir setiap hari para petani melakukan panen kopi dan tentunya kopi menjadi potensi dari ekspor
Indonesia. Kementerian Pertanian memiliki program peremajaan 10.000 ha.

Kita berharap dengan melihat secara langsung dan kita tahu bukan saja skala nasional, melainkan internasional mengakui keunggulan dari Kopi Toraja. Ini yang harus
dipertahankan dan tidak boleh seperti ini saja.

Jadi perlu ada kerja sama dengan
pemerintah daerah untuk melakukan peremajaan, tetapi mungkin tidak secara menyeluruh karena ini adalah kehidupan dari para petani, sehingga kita akan melakukan secara bertahap.

Dan kita berharap di tahun ini dan selanjutnya wilayah
kabupaten Tana Toraja akan mendapatkan prioritas untuk peremajaan kopi, itu yang
kita harapkan. Target khususnya adalah kopi indonesia menjadi kopi dunia, imbuh Jan Maringka (agus).

  • Bagikan