Dialog “Jaga Kampus Kita”, Rektor Unhas: Perbedaan adalah Kekuatan

  • Bagikan

MAKASSAR,BKM.FAJAR.CO.ID--Universitas Hasanuddin bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyelenggarakan dialog bertajuk Penguatan Kampus Kebangsaan dengan tema “Jaga Kampus Kita”. Kegiatan berlangsung mulai pukul 14.00 Wita, di Aula Prof. Amiruddin, Fakultas Kedokteran, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Rabu (18/06).

Turut hadir sebagai narasumber utama yakni Mayjen TNI Sudaryanto, S.E., M.Han., Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT. Adapun narasumber lainnya Prof. Dr. Irfan Idris, MA., Kolonel (sus) Dr. Harianto, M.Pd., Prof. Dr. Farida Patittingi, S.H., M.Hum., dan Yudi Zulfahri.

Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulsel, yang juga Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Alumni dan Sistem Informasi Unhas, Prof. Dr. Farida Patittingi, SH., M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya sinergi antara institusi pendidikan dan lembaga negara dalam membangun ketahanan ideologi serta memperkuat karakter kebangsaan di kalangan mahasiswa.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh BNPT, dengan menjadikan Unhas sebagai kampus yang berkomitmen untuk mengawal nilai-nilai kebangsaan.

Bangsa yang sejahtera adalah bangsa yang rakyatnya hidup dalam kebahagiaan dan rukun dalam perbedaan. Prof JJ mengatakan, untuk penguatan nilai-nilai kebangsaan, generasi muda lebih banyak mengambil peran, salah satunya untuk menjaga ketahanan ideologi bangsa.

“Mari kita jadikan Unhas sebagai kampus percontohan dalam membangun narasi positif kebangsaan. Di sini, kita belajar untuk menjadikan perbedaan sebagai kekuatan dan keanekaragaman sebagai kekayaan. Sebagaimana Indonesia yang kaya akan biodiversitas, keragaman manusia dan budaya harus dijaga dan dipelihara sebagai fondasi persatuan. Segala bentuk provokasi, adu domba, dan upaya memecah belah harus kita cegah secara kolektif,” jelas Prof JJ.

  • Bagikan

Exit mobile version