Ide Danny Jadikan Lutra Kota Wisata Sungai Dikritik, Jubir DIA: Pahami Dulu Maksudnya, Jangan Reaktif

  • Bagikan

"Mestinya DP (Danny Pomanto) melihat lebih detail problem utama, kegiatan ekonomi masyarakat dan kebutuhan masyarakat Luwu Utara terkait keberadaan beberapa DAS (Daerah Aliran Sungai) di Lutra,” ujarnya, Jumat, 15 November 2024.

Merespon kritik Batti, Juru Bicara Danny - Azhar (DIA) Asri Tadda angkat bicara. Menurutnya, kritik itu muncul dari konteks yang kurang tepat dan salah sasaran.

"Itu bukan janji, tapi merupakan cetusan ide dari Pak Danny Pomanto, dan sebenarnya dikhususkan untuk optimalisasi potensi wisata sungai di Seko dan Rongkong, bukan Luwu Utara secara umum," kata Asri.

Dikatakan Asri, pengembangan pariwisata hijau berbasis pangan memang menjadi salah satu program unggulan dari pasangan Danny - Azhar.

"Itu salah satu fokus ke depan. Tentu masalah-masalah lain terkait lingkungan juga merupakan atensi serius dari DIA. Termasuk bencana banjir yang dikeluhkan oleh Batti, khususnya yang selama ini melanda wilayah Malangke Raya," ujar Asri yang juga diaspora Luwu Raya.

Terkait mitigasi dan adaptasi bencana, Asri bilang kapasitas seorang Danny Pomanto seharusnya tidak perlu diragukan lagi.

"DP adalah seorang arsitek, prakrisi perencana tata ruang dan kewilayahan sejak dulu. Insya Allah, untuk Sulsel beliau pasti akan lebih maksimal mengimplementasikan ide dan pemikiran inovatifnya, termasuk untuk penanggulangan bencana yang sering terjadi di sejumlah daerah," terang Asri.

Karena itu dia berharap agar semua pihak agar lebih terbuka dan berkepala dingin menerima cetusan ide dan program inovatif dari pasangan Danny - Azhar untuk membawa Sulsel lebih baik lagi.

"Harus diakui, Danny - Azhar membawa banyak ide perubahan dan perbaikan ekonomi rakyat di daerah yang kaya raya ini. Terutama pada sektor non-tambang yang dampaknya tentu akan dirasakan secara luas oleh masyarakat," jelas Asri.

Dirinya menyayangkan, jangan sampai hanya karena kepentingan politik personal yang bersebelahan, lantas ide-ide brilian pengembangan daerah dikritik habis-habisan tanpa membaca secara utuh gagasan yang diberikan.

"Rakyat Sulsel butuh perubahan nyata, dan momentum itu hanya bisa dilakukan lewat Pilgub nanti. Caranya adalah dengan memilih Gubernur terbaik yang menjanjikan masa depan lebih baik, dan itu hanya Danny-Azhar," pungkas Asri. (*)

Editor: WARTA SHALLY HDAYAT
  • Bagikan