Suyuti juga menyampaikan terima kasih atas doa dan perjuangan timnya, sehingga ia kembali duduk menjadi anggota DPRD. “99 persen yang hadir adalah tim, dan tak bisa dipungkiri saya kembali duduk karena kerja-kerja tim. Jadi marilah tim tetap bekerja dan layani masyarakat dengan baik. Siapapun yang membutuhkan bantuan sampaikan segera,” ungkapnya.
Kehadiran tim menjadi support bagi kami dalam menjalankan tugas dan amanah untuk lima tahun ke depan. Temu konstituen diwarnai dengan penyampaian aspirasi warga. Salah satu warga Tonrangeng dan juga tim SYT, Hasanuddin menjelaskan, selama ini bantuan bagi nelayan tidak merata dan tidak tepat sasaran.
Selain itu, bantuan bagi kelompok selama ini tidak mencerminkan kebersamaan. Tapi individu. “Kalau ada bantuan bagi kelompok, itu berlomba-lomba ingin mengusai secara individu,”katanya.
Senada disampaikan salah satu Ketua RT di Cappagalung menjelaskan, kurangnya penguatan kelembagaan ditingkat bawah. Sehingga koordinasi dari pemerintah kelurahan dengan RT/RW tidak berjalan maksimal.
Amir warga RW 3 Kelurahan Lumpue bahwa memasuki musim penghujan, ada talud yang butuh perbaikan. Itu dikarenakan langsung mengarah ke Salo Karajae. “Ini perlu mendapat perhatian,”ujarnya.
SYT mendengar kondisi itu, untuk bantuan nelayan memang hanya diperuntukan bagi kelompok dan tak ada perorangan. ” Seharusnya bantuan itu untuk gotong royong, bersama-sama bukan perorangan. Maka jika ada seperti itu laporkan segera. Termasuk persoalan lainnya akan kita sampaikan ke pihak eksekutif,”tegasnya. Kegiatan pun berlangsung tertib hingga selesai.(mup)