"Kita sudah melihat sebuah pertunjukan budaya asli kita yang hanya ada di Kajang Bulukumba. Ini harus kita lestarikan dan jaga serta dipertahankan untuk perlihatkan ke dunia setiap tahun," kata Andi Utta.
Sementara itu anggota Dewan Kebudayaan Kota Makassar, Prof Yusran Jusuf yang hadir khusus mengikuti ritual andingingi sangat mengapresiasi kegiatan budaya yang dilaksanakan di tengah hutan adat yang masih sangat alami.
"Saya merasa diberi surprise ya, karena rupanya ritual adat Andingingi ini ternyata merupakan kegiatan berdoa untuk suasana alam dan lingkungan yang senantiasa agar damai. Ritualnya juga diikuti secara khidmat baik oleh masyarakat maupun pemerintah," ujar akademisi Unhas dan mantan Pj Walikota Makassar ini.
Menurut Prof Yusran, adat seperti Andingingi tersebut harus terus dijaga dan dilestarikan serta yang terpenting, harus dibanggakan masyarakat Bulukumba.
"Ini harus kita jaga dan lestarikan karena sejalan dengan upaya kita untuk membuat suasana yang saat ini menjadi lebih damai dan aman," tambahnya.
Bahkan, Prof Yusran yang berkesempatan bertemu Ammatoa atau petinggi pemangku adat Kajang diberikan pesan.
"Pesannya Ammatoa, bagaimana kita sopan ke alam sopan ke sesama manusia agar terjadi keseimbangan," tuturnya. (*)