"Karena kematian ibu, bayi dan kasus stunting masih menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi di Luwu Timur, dimana hingga bulan Juni 2024 ini sebanyak 3 kasus," ungkap Kepala Dinkes.
"Permasalahan ini membutuhkan tindak lanjut yang diharapkan signifikan berpengaruh terhadap penurunan angka kasus," tambahnya.
Olehnya itu, Kadis Kesehatan berharap dalam pelatihan tersebut ada dampak positif terhadap permasalahan ibu dan anak yang masih terjadi di Lutim.
"Besar harapan kami agar kegiatan ini akan berlanjut di masa akan datang sehingga semua tenaga kesehatan bidan dan tenaga gizi yang ada di Puskesmas di Luwu Timur dapat memiliki kompetensi yang mumpuni sehingga melalui pelayanan, edukasi, konseling yang maksimal, masalah KIA dan gizi yang ada di Luwu Timur dapat menurun," harapnya.
Turut hadir, Kepala BBPK Makassar, Fasilitator dari BBPK Makassar, Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, Poltekkes Makassar, POGI, Persagi, PC IBI Makassar, RSKDIA Pertiwi, RSUP Wahidin Sudirohusodo, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Nelli Mualim, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Masyhuri. (humas)