Trah GTS Kaji Hubungan Kerajaan Gowa, Tallo dan Sanrobone

  • Bagikan

MAKASSAR,BKM.FAJAR.CO.ID - Sebuah lembaga bernama Trah Gowa Tallo Sanrobone (GTS) menggelar dialog sejarah dan kebudayaan dirangkaikan buka puasa bersama di Hotel Jolin Makassar, Sabtu (23/3).

Hadir Ketua Umum Trah Gowa Tallo Sanrobone (TGS), Suwadi Idris Amir Karaeng Mattawang,
PYM La Tenri Sessu Dg. Mattawang, Karaeng Segeri. Tumabbicara Butta ri Gowa.
PYM Dr Ali Mallombassi Dg Nyengka, Karaeng Sanrobone, Karaeng bontobila. YM Andi Patarai Dg. Tulolo Karaeng Pabbundukang.

Kemudian YM Andi Bau Usdi Datu Appo Mappanyukki, YM Andi Idris Dg. Buang, Karaeng Beroanging, YM Syamsuddin ZA Karaeng Ra'ga, Karaeng Pangkajene, serta YM Hamzahari Achmad Karaeng Nyau.

YM Karaeng Ngemba, YM Faizal Karaeng Muang, YM Muhammad Yassir Karaeng Cini, Mba Juju Mokkinga Ri Sanrobone, serta para bangsawan Gowa Tallo Sanrobone.

Juga hadir pemerhati sejarah dan budaya dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Supratman dan Dr Baharuddin Hafid sebagai pemandu
dialog yang mengangkat tema: Bedah Hubungan Kekerabatan Kerajaan Sanrobone dan Kesultanan Gowa Tallo.

Ketua Umum Trah GTS Suwadi Idris Amir Karaeng Mattawang berharap silaturahmi ini bisa selalu terjaga di antara rumpun dan para pemerhati adat dan kebudayaan.

"Saya kira adat dan kebudayaan ini bisa lestari dari semangat kita menjaganya. Karena kalau bukan kita, siapa lagi," terangnya.

Suwadi menyampaikan kepada seluruh keluarga atau Trah Gowa Tallo Sandrobone agar bersyukur menjadi bagian dari trah ini. "Mungkin saja yang lain tidak memiliki rumpun-rumpun seperti ini," katanya.

Direktur PT Indeks Politica Indonesia (IPI), ini pun menyampaikan bahwa lembaga Trah GTS sudah berusia satu tahun dengan pelbagai kegiatan yang telah dilaksanakan.

Seperti bakti sosial, perbaikan makam-makam leluhur, hingga buka puasa bersama sekaligus dialog sejarah dan kebudayaan.

"Kenapa penting kita membedah hubungan kekerabatan kerajaan Sandrobone dan Kesultanan Gowa Tallo, karena tiga kerajaan ini dikenal sebagai yang terbesar. Terlebih, tiga kerajaan ini yang mengislamkan seluruh kerajaan di Indonesia Timur," ungkap Suwadi.

  • Bagikan

Exit mobile version