Butuh Pelibatan Tokoh Agama, Pemuda dan Perempuan untuk Jaga Kedaulatan dan Ketahanan Pangan

  • Bagikan

Generasi muda dapat menerapkan modernisasi pertanian dalam menjawab persaingan dan tantangan pasar pangan global. Ditambah pula arus barang termasuk produk pertanian akan semakin mudah masuk ke Indonesia seiring berlakunya pasar bebas.

“Saya kira kalian semua berpotensi besar menjadi agen perubahan yang membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat dan pertanian Indonesia,” tambah Jan Maringka.

“Ini merupakan ancaman yang harus dijawab dengan memperbaiki tata kelola dan pemanfaatan teknologi pertanian. Itulah yang harus menjadi pemikiran generasi muda pertanian untuk mewujudkan pertanian maju mandiri dan modern demi mewujudkan lumbung pangan dunia,” sambung dia.

Narasumber pada dialog Jaga pangan antara lain
pdt. Adrie O Masie, Ketua PGI Wilayah Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara, Putri Khairunnisa, S.Ikom Ketua Umum KNPI, Rizki Bayu Pradana Owner SRR Farm, Canesia Aisah Jeannonaveva, SP, dan Lana T Koentjoro Ketua DPP PMI, Prof. Dr.Ir. Rismaneswati, SP, MP Wadekan Perencanaan Sumber Daya dan Alumni FP Unhas di hadiri oleh GMKI, KNPI se sulawesi

"Kita berharap narasumber kali ini dapat memberikan wawasan serta mencontoh keberhasilan wirausahawan muda pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan Indonesia," tuturnya.

Sebagai informasi, Kementerian Pertanian mempunyai Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) yang pada saat ini baru ada 8 (delapan) Politeknik yang tersebar di Indonesia.

Diharapkan di setiap provinsi akan didirikan Polbangtan, sebagai wujud nyata penguatan pertanian di Indonesia untuk menciptakan wirausahawan di bidang pertanian dan dengan melahirkan perubahan generasi pertanian diberbagai daerah.

Selain itu Kementerian Pertanian selalu memberikan pelatihan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) merupakan salah satu kelembagaan/ wadah yang memberikan kesempatan bagi kaum perempuan untuk ikut andil dalam memajukan sektor agribisnis. (rhm)

  • Bagikan