Kata Benny, saat ini sudah ada lounge khusus yang disiapkan untuk tenaga kerja migran di beberapa bandara.
Dan rencananya, pada tahun 2024 mendatang, lounge khusus untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) juga bakal dibuat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Saat ini tercatat jumlah PMI asal Sulsel yang berangkat secara resmi sekitar 74 ribu. Mereka tersebar di berbagai negara seperti Korea, Jerman, Arab Saudi, Malaysia, dan beberapa negara lainnya.
"Sulsel berada di urutan kesembilan penyumbang PMI di Indonesia," jelasnya.
Lebih jauh dikemukakan, tak sedikit temuan dimana masyarakat Indonesia terjebak dengan prosedural yang salah mengenai peluang kerja ke luar negeri.
"Kerja sama dengan Kemenkes RI ini, BP2MI mendapat energi baru sebab kami memiliki keterbatasan dalam hal sosialisasi termasuk penyediaan SDM, tentu ini bukan tugas BP2MI," jelas Benny Rhamdani.
Direktur Poltekkes Kemenkes Makassar Dr Rusli APt mengaku sangat antusias karena adanya kerjasama Poltekkes Kemenkes Makassar dengan BP2MI.
"Kerja sama itu menguatkan komitmen kita untuk menyebarkan informasi yang baik dan benar terkait proses pengiriman pekerja migran ke luar negeri," jelas Rusli.
Untuk Poltekkes Kesehatan Makassar, saat ini sudah ada beberapa alumni yang menjadi PMI. Diantaranya 14 orang yang bekerja di rumah sakit Arab Saudi, dan 27 orang di Jepang.
"Saat ini kembali dipersiapkan 20 orang lagi untuk ke Jepang.
Kami juga sementara menunggu pengumuman tambahan dari Arab Saudi," tandasnya. (rhm)
