"Saya dimutasi ke pengunungan Camba justru teman-teman kami yang resah sementara saya sendiri tetap bahagia menerima kenyataan ini,” tambahnya.
Meski begitu, dia sangat mengharapkan sebelum purna bakti dapat berbakti dan mendapatkan pengalaman menjadi kepala sekolah selain sekolah satu atap (Satap).
"Saya sudah tiga kali dimutasi dan saya tetap dipercayakan menjadi kepala sekolah satu atap (satap). Tapi bagi saya dimana saja tetap aku bahagia karena kebahagiaan sayalah menjadi penyejuk guru dan siswa kami di sekolah,” ujar Mudassir.
Menyinggung rencana pensiun lebih cepat karena sekolahnya sekarang sangat jauh. Mantan kepala SMPN Satap Homebasse Moncongloe mengaku bahwa jika kesehatannya masih sehat bugar, maka belum ada rencana untuk minta pensiun karena ingin mengakhiri karir sebagai ASN dengan baik dan profesional.
"Yaa meski saat ini saya harus naik motor setiap hari dengan jarah tempuh kurang lebih 100 Km bukan menjadi penghalang bagi saya untuk melaksanakan tugas sebagai kepala sekolah disana. Jika saya malas maka bagaimana guruku dan siswaku, makanya Allah masih menitipkan kebahagiaan dan ke ikhlas di hati saya, sehingga saya melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab," terangnya.
"Diujung masa dinas kami ini sebagai ASN perlu dipelihara agar bisa berakhir dengan sebuah kebahagian dunia dan akhirat,” kunci Mudasir. (Askari)