Pertemukan Mahasiswa Fapet dan FIKP, Andi Amran Sulaiman Beri Pesan Moral yang Menyentuh

  • Bagikan
Ketua IKA Unhas, Andi Amran Sulaiman saat menyampaikan pesan moral yang menyentuh hati ke mahasiswa Peternakan dan Perikanan Unhas di AAS Building, Selasa (28/3/2023).

MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID -- Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) berinisiatif mempertemukan sejumlah mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) dan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas. Mahasiswa dari dua fakultas yang beberapa waktu lalu terlibat tawuran diajak buka puasa bersama di AAS Building Jalan Urip Sumohardjo Makassar, Selasa (28/3/2023).

Keberkahan bulan suci Ramadan menjadi momen baik bagi kedua belah pihak dipertemukan dan merajut kembali perdamaian.

Selain buka puasa bersama, silaturahmi ini juga dirangkaikan dengan salat magrib, isya, dan tarawih berjamaah.
Perwakilan mahasiswa kedua fakultas tersebut antusias menghadiri undangan Ketua Umum IKA Unhas. Mahasiswa Fakultas Peternakan dihadiri sebanyak 17 orang. Sementara Fakultas Perikanan dan Kelautan sebanyak 23 orang.

Andi Amran Sulaiman menegaskan forum silaturahmi tersebut bukan untuk membahas selisih paham yang terjadi antara kedua belah pihak. Melainkan mengedepankan akal sehat, menyadari akan indahnya perdamaian dan kerukunan.

"Jangan lagi ada perselisihan. Kita harus menyadari bahwa anda semua adalah harapan, mutiara kedua orang tua kalian. Orang tua kalian banting tulang, bercucuran keringat dan air mata untuk menyekolahkan kalian. Berharap jadi orang yang berguna untuk bangsa," kata mantan Menteri Pertanian itu.

"Orang tua kalian mencurahkan semua pikiran, keringat, dan jiwa raga untuk kalian. Jangan gores hati orang tua. Saya tidak pernah menemui ada orang sukses yang menggores hati orang tuanya. Tidak ada," tambah Amran.

Amran mencontohkan sosok mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Ternyata kesuksesan JK hingga titik sekarang karena dia sangat memuliakan ibunya.
Dan orang-orang sukses lainnya rahasianya yang pertama adalah karena ridha orang tua, utamanya ibu.

Founder Tiran Group itu juga menceritakan susah payah kehidupannya saat mahasiswa dulu. Mulai dari gaji ayahnya yang seorang tentara hanya Rp 116 ribu perbulan dengan 12 anak, tinggal di rumah kontrakan yang jauh dari kesan layak huni. Tidur beralaskan seprei berjamur hingga makan apa adanya.

  • Bagikan