"Bahkan, saya siap jadi marketing keluar. Tapi tolong jaga kualitas dan kuantitas produknya. Saya kira ini pekerjaan yang harus ditindaklanjuti oleh Disperindag, Koperasi dan UKM, Dekranasda dan semua pelaku UMKM," sambung Andi Utta.
Salah satu pelaku UMKM miniatur Perahu Pinisi, Kaharuddin Arif mengaku pameran-pameran seperti ini, sangat positif. Meski, penjualannya perbulan itu, jika dirata-ratakan, tergolong sudah baik.
"Bahkan, marketnya sudah ada yang sampai ke Lebanon dan Australia," terang, owner Adibah Souvenir Center Tanahberu tersebut.
Ia mengaku telah menggeluti usaha miniatur Perahu Pinisi sejak SMA, sekira 25 tahun yang lalu. Untuk harga, katanya, itu bervariasi, tergantung ukuran dan modelnya.
"Harga mulai Rp250 ribu sampai Rp2,5 juta. Untuk bahan bakunya dari limbah pembuatan perahu besar di Tanahberu yang dimanfaatkan dan bernilai ekonomis," katanya.
"Kalau pembuatan miniatur Perahu Pinisi yang ukuran paling kecil bisa selesai dalam satu hari. Kalau yang besar bisa sampai lima hari," jelas Kaharuddin Arif menambahkan.
Tampak, pameran UMKM dihadiri istri Bupati Bulukumba yang juga Ketua Dekranasda Hj Andi Herfida Attas, Wabup Andi Edy Manaf bersama istri sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua DPRD diwakili H Safiuddin, unsur Forkopimda, serta pelaku-pelaku UMKM.
Pameran UMKM ini, dimulai Kamis 2 Februari sampai Minggu 5 Februari 2023.(*)