Rahmansyah: Insiden Tarik Tambang Skenario Allah, Saya Butuh Doa dari Teman-teman

  • Bagikan
Rahmansyah

MAKASSAR,BKM.FAJAR.CO.ID--Koordinator Tarik Tambang di pemecahan Rekor MURI dalam rangkaian acara Pelantikan Pengurus Wilayah Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin Sulawesi Selatan, Rahmansyah memberi penjelasan terkait insiden yang terjadi di lokasi kegiatan yang menyebabkan satu orang peserta meninggal dunia.

Wakil Ketua V IKA Unhas Sulsel ini mengatakan, tarik tambang pemecahan rekor MURI dengan panjang tambang 1.540 meter, panjang lintasan 1.600 meter serta jumlah peserta 5.000 peserta dimulai dari Jalan Jend Sudirman - Jalan Ratulangi sudah tercatatkan pada MURI sebagai satu sejarah di awal kerja IKA Unhas Sulsel.

Adapun fakta lain karena adanya korban meninggal dunia dan luka luka sebagai bagian yang terjadi masih dalam suasana tarik tambang sesaat setelah acara dinyatakan selesai.

"Segala yang terjadi adalah skenario Allah TuhanYang Maha Kuasa. Saya tidak punya kekuatan melawan kuasa-NYA, saya butuh doa dan support dari kalian semua,"jelas Rahmansyah, melalui rilisnya tadi.

Bahkan tambah Rahmansyah, atas nama pribadi dan keluarga serta sebagai pengurus IKA Unhas Sulsel dan lebih khusus selaku koordinator tarik tambang, ia menyampaikan permohonan maaf yang setulus tulusnya kepada keluarga korban, pihak Unhas, pengurus IKA Unhas dan semua pihak yang dirugikan karena kejadian ini.

"Kepada siapapun yang memberi penguatan dan pujian, saya haturkan terima kasih dan saya akan jadikan bahan untuk tidak lupa diri. Demikian juga bagi kita semua yang cenderung menyalahkan dan bahkan memaki saya dan penyelenggara, sedikitpun saya tidak terganggu dan akan menjadikannya pelajaran yang sangat berharga. Orang tua saya mengajarkan saya; angkana teako aggauki punna teako nicalla. Saya akan kuat dan terus berbuat untuk IKA Unhas sekaligus memperbaiki diri dalam tindakan,"tegas Rahmansyah.

Editor: Warta
  • Bagikan