ISMEI Tolak Kenaikan Harga BBM

  • Bagikan

MAKASSAR,BKM.FAJAR.CO.ID--Pemerintah berencana untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Bahkan aAKda wacana kenaikan BBM subsidi hingga 30 persen. Hal itu sebagai upaya untuk mencegah jebolnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Saat ini APBN 2022 sudah mengakomodasi subsidi dan kompensasi energi sebesar Rp 502,4 triliun.

Koordinator Wilayah Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (KORWIL ISMEI) Sulawesi, Ariady mengatakan, Jika BBM Naik 10-20% Maka Efek ke Inflasi 0,75% dan akan memberikan multiplier effect yang negatif terhadap perekonomian bangsa.

“Jika BBM Naik 10-20% Maka Efek ke Inflasi 0,75% dan hal ini tentu akan memberikan multiplier effect negatif dan memperburuk kondisi perekonomian negara yang baru mulai membaik akibat gempuran pandemi covid-19.”


Sementara itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menjelaskan, anggaran subsidi dan kompensasi untuk BBM dan listrik melonjak tiga kali lipat hingga Rp 502 triliun dan diperkirakan masih terus merangkak naik hingga Rp 698 triliun akibat kenaikan harga pangan dan energi yang dipicu eskalasi geopolitik.

  • Bagikan

Exit mobile version