POLMAN.BKM.FAJAR.CO.ID--Selain SMPN 2 Wonomulyo, SMPN 4 Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Povinsi Sulawesi Barat, ternyata SMPN 6 Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar juga berhasil lolos pada seleksi sekolah penggerak bersama peserta seleksi lain dari Kabupaten Majene dan Mamasa Provinsi Sulawesi Barat.
Kepala SMPN 6 Wonomulyo, Priyo Winarto, ketika ditemui dikantornya mengatakan, Penentuan sekolah penggerak tidak tegantung dari sistem jatah tiap kabupaten melainkan malalui seleksi yang ketat
yang diadakan Pemerintah Pusat.
Dikatakan untuk Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Majene mendapat angkatan pertama dan Kabupaten Polewali Mandar dan Mamasa mendapat angkatan kedua, kemudian angkatan ke 3 kembali Kabupaten Polewali Mandar ditahap akhir penentuan untuk lolos sebagai sekolah penggerak.
Tahapan awal meliputi seleksi berkas, kemudian tahap berikutnya pesertanya teridiri dari para kepala sekolah yang telah memenuhi syarat pada seleksi awal harus mengisi essay kemudian, jika masih
berhasil lolos ditahap kedua dilanjutkan praktek mengajar yang baik dan wawancara dari tim user.
Tahap berikutnya klink ketingkat dinas dan tingkat provinsi untuk menetukan lolos tidaknya, tetapi syarat mutlak sekolah penggerak untuk tahap awal dan angkatan kedua kemarin terkendala adanya beberapa
Kepala Sekolah yang masih berstatus Plt. sehingga tidak lolos berkas karena jika diketahui berstatus Plt. maka yang bersangkutan langsung idak lulus, termasuk bagi calon peserta kepala sekolah menjelang usia
pesiun secara adminstrasi awal memang tidak akan bisa masuk.
Tujuan pemerintah pusat mengadakan sekalah penggerak, dikatakan bertujuan mengingat kondisi kini dianggap dalam kondisi darurat yang sangat penting dianggap pembelajaran pendidikan di Indonesia di masa pandemi mengalami ketinggalan artinya dianggap pembelajaan yang tertinggal, kemudian tuntutan perkembangan tehnologi dan ilmu pengetahuan serta tuntuan dari tujuan pendidikan nasional dianggap
perlu ada perubahan kurikulum diterapkan disekolah disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan jaman sesuai kondisi.
Dalam materi awal yang diterima, diberikan dengan harapan bagaimana kepala sekolah SMP bisa membandingkan kondisi sepuluh tahun yang lalu dengan keadaan sekaang apakah keadaannya masih sama dengan keadaan siswa, jelas keadannya tidak akan sama, kalau jaman dulu belajar cuma
berpatokan dengan buku paket dan sumber-sumber tambahan yang lain mungkin dari membaca Koran, majallah dan lainnya, akan tapi sekarang tuntutannya sudah luar biasa, utamanya pola belajar anak jelas akan bebeda, artinya kalau dulu semata-mata bersumber infomasi hanya dari guru tetapi perkembangan sekarang sudah luar biasa, sudah ada intenet maupun sumber lain.