MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID--Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih konsentrasi untuk membantu rakyat, bukanlah membahas soal calon presiden (capres), tetapi bagaimana mengerahkan energi membantu masyarakat.
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Hasto Kristiyanto saat menjawab pertanyaan media usai jadi pembicara di kuliah umum tentang geopolitik Soekarno di Kampus Unhas Makassar, Kamis (28/7).
"Bagi PDI Perjuangan yang penting sekarang membantu rakyat. Kalau kita berbicara calon presiden sekarang, mencalonkannya kan bulan Agustus tahun depan. Masih satu tahun lagi. Jadi mengapa kita buang energi dengan wacana tersebut. Bagi kami segala sesuatu ada waktunya, ada momentumnya, sesuai tahapan Pemilu," kata Hasto.
Hasto menegaskan itulah alasannya kenapa PDIP tidak larut dalam pembahasan capres. Meskipun kemudian oleh sejumlah pihak, dianggap sikap itu sebagai bentuk tak ingin menjalin kerja sama atau koalisi. Ada juga yang menyalahartikan makna koalisi tunggal.
"Sekali lagi kita jangan buang energi, bagi PDI Perjuangan skala prioritas memperbaiki ekonomi rakyat. Apalagi kita baru menghadapi pandemi Covid yang membutuhkan perhatian besar agar kita bisa segera bangkit," kata Hasto.
Menurutnya, soal capres ini terkait bagaimana pentingnya untuk menangkap apa yang menjadi harapan masyarakat. Sehingga bagi PDIP, sebelum capres ditetapkan, butuh pemikiran serta perenungan mendalam soal sosok seperti apa yang dibutuhkan oleh Indonesia dan rakyatnya. Pada saatnya, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri akan memutuskan berdasar semua proses tersebut.
"Harus diingat, presiden dan wakil presiden itu harus didukung oleh satu konsepsi tentang pembangunan masa depan seperti apa. Jadi tidak sekedar bicara capresnya," urai Hasto.Sehari sebelumnya Hasto membuka rapat pimpinan (rapim) PDIP Sulsel di Grand Claro Hotel, Rabu (27/7) malam.