PDIP Belum Bicara Capres, Tapi Fokus Bantu Rakyat

  • Bagikan
Ist Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Hasto Kristiyanto (kedua dari kanan) dan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman (kedua dari kiri) salam komando saat keduanya menghadiri rapat pimpinan (rapim) PDIP Sulsel di Grand Claro Hotel, Rabu (27/7).


Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman (ASS) menghadiri rapim PDIP Sulsel.
"Kami ucapkan selamat datang di Sulawesi Selatan kepada bapak Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Serta selamat melaksanakan Rapat Pimpinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulawesi Selatan (Sulsel),” ujar ASS.


Ia pun mengaku, bahwa dukungan para kader maupun fraksi PDIP sangat membantu dalam menjalankan roda Pemerintahan di Sulsel."Tentu kita berharap dengan dukungan bersama khususnya dari para kader PDIP terhadap Pemerintah Provinsi Sulsel dalam menghadirkan inovasi dan beragam program mewujudkan Sulawesi Selatan yang Inovatif, Produktif, Kompetitif, Inklusif dan Berkarakter,” tuturnya.


Pada rapim itu, Hasto juga meminta agar kader partai mengambil api semangat peristiwa 27 Juli 1996 untuk lebih semakin memperkuat pergerakan ke rakyat di bawah. Ditegaskan juga bahwa soal capres-cawapres 2024, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri pasti akan mempertimbangkan yang terbaik bagi bangsa dan rakyat Indonesia.


Hasto menjelaskan soal peringatan peristiwa 27 Juli, bagaimana Soekarno dilengserkan karena kekuatan pikirannya berhasil memerdekakan Indonesia dari Belanda, dan bagaimana Soekarno memerdekakan bangsa-bangsa Asia dan Afrika. Hal ini menakutkan bagi banyak negara Barat.


Ketakutan itu membuat kolaborasi Barat dengan kekuatan Soeharto, dan berlanjut hingga ke era Orde Baru. Hingga kemunculan Megawati Soekarnoputri yang terus menggerakkan serta menyadarkan rakyat untuk bebas dari kungkungan tirani. Gerak Megawati terus berusaha dijatuhkan hingga berpuncak pada peristiwa 27 Juli tersebut.


Dari kejadian itu, kata Hasto, kader PDIP harus mengingat bahwa kekuatan kita adalah berasal dari rakyat.
"Maka jangan lupakan arus bawah. Jangan mengejar kepentingan diri sendiri dan kapital. Sebab politik itu dedikasi bagi bangsa dan negara serta berjuang bagi kepentingan umum. Peristiwa 27 Juli mengajarkan kita bergerak ke bawah,"pinta Hasto.


Hasto menyatakan seluruh kader PDIP harus menyelami pemikiran rakyat, berusaha mendidik, dan bantu rakyat mencari solusi atas permasalahan kehidupannya."Jadi kekuatan kader PDI Perjuangan akan diukur dari bagaimana naiknya human development index, kualitas pendidikannya, pergerakan ekonomi rakyatnya, bagaimana kesehatannya,” ujar Hasto. (rif)

Penulis: arifEditor: warta
  • Bagikan