ENREKANG,BKM.FAJAR.CO.ID--Anggota Komisi X DPR RI dari dapil III Sulsel Mitra Fakhruddin MB berusaha semua siswa mulai dari murid sekolah dasar (SD),sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menegah atas (SMA) hingga sekolah menegah kejuruan (SMK) se-Kabupaten Enrekang agar mendapatkan bantuan bea sswa Program Indonesia Pintar (PIP) melalui jalur aspirasi yang ia perjuangkan di Senayan.
Hal ini ditandai setelah Mitra melakukan sosialisasi PIP di kabuapten Enrekang dalam rangka pengimputan data siswa penerima bantuan tahap II yang rencanaya akan dibuka pada bulan Agustus 2022 bulan depan.
Maliki salah satu staf ahli Mitra Fakhruddin MB mengatakan,sosialisasi kali ini melibatkan para kepala desa se-kabupaten Enrekang dengan alasan karena masih banyak siswa yang tidak mendapatkan bantuan tersebut tahun lalu karena disebkan oleh salah dalam pengimputan data.
"Contoh tahun 2021 lalu masih banyak siswa-siswa kita di Enrekang yang tidak mendaptkan disebabkan karena salah pengimputan data,"kata Maliki salah satu staf ahli Mitra Fakhruddin MB,Minggu (24/07/2022) kemarin.
Olehnya itu,pihaknya melibatkan para kepala desa yang ada di Kabupaten Enrekang untuk membantu warga-nya dalam perbaikan data sehingga nantinya semua siswa yang ada di kabupaten Enrekang bisa mendapatkan semua bantuan yang diperjuangkan atasannya di Senayan.
"Ada banyak persoalan-persolan dalam pengimputan data siswa,salah satunya NIK siswa yang salah pengimputan.Sihinnga dibutuhkan pemerintah di tingkat desa dianggap berkompoten membantu siswa warganya dalam perbaikan data,"jelas Maliki.
Menurutnya,dilibatkanya para kepala desa dalam sosialisasi tersebut bukan karena pihaknya tidak mengandalkan operator pengimput data di sekolah-sekolah,tetapi untuk berkolaborasi dengan para kepala desa untuk memperbaiki data-data siswa yang bermasalah sehingga nantinya siswa penerima bantuan tersebut bisa mencapai serapan yang lebih tinggi ditahap kedua.
"Bukan kerena kita tidak mengandalkan operator yang ada di sekolah-sekolah tetepi alangkah baiknya kalau di kombainkan untuk memperbaiki data-data yang bermasalah itu sehingga nantinya kita bisa mencapai sarapan yang lebih tinggi ditahap kedua karen kuota masih berlebih,"ungkapnya.