Seorang Pasien Anak Dicurigai Hepatitis Misterius

  • Bagikan

MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID - Satu pasien anak saat ini terindikasi terjangkit menderita penyekit Hepatitis misterius. Dia sementara mendapat perawat intensif di RSUD Wahidin Sudirohusodo.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, sang anak bukan berasal dari Sulsel, melainkan dari Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Anak tersebut dikirim dari Polman, sejak Rabu (11/5), ke RS Dr Wahidin Sudirohusodo.
Setibanya rumah sakit tersebut, dokter mencurigainya mengidap Hepatitis karena kulitnya kekuningan. Itu merupakan salah satu gejala Hepatitis.
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Danny Pomanto, membenarkan informasi tersebut.
“Iya, kami memonitoring hal tersebut. Tapi pasiennya bukan berasal dari Makassar, atau wilayah Sulsel lainnya. Dari Polewali,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (12/5).
Danny mengaku sedikit keberatan karena pasien tersebut dibawa ke Makassar.
“Makanya saya agak sedikit keberatan dibawa kesini. Karena itukan lewat udara juga bisa (penularan),” ungkapnya.
Karena kasus Hepatitis anak ini sudah menjadi konsentrasi dan perhatian masyarakat, Danny pun meminta seluruh orang tua untuk memantau aktifitas anak.

Seluruh warga diminta untuk menjaga lingkungannya. Jika ada sesuatu yang dicurigai terkait kondisi kesehatan warga, terutama yang ciri-cirinya mirip gejala Hepatitis pada anak, warga diminta untuk segera melaporkannya ke Pemkot Makassar.
Penjabat RT/RW juga diminta untuk stand by 24 jam memantau kondisi di wilayah masing-masing.
“Sebagai langka antisipasi, tolong jagai anakta. Jagai lingkunganta. Pj RT/RW saya perintahkan untuk stand by 24 jam,” tandas Danny.

Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, dr Bachtiar Baso, mengatakan, memang ada pasien anak dari Polewali yang dicurigai Hepatitis. Namun setelah diperiksa, tidak ditemukan jika pasien itu mengidap Hepatitis. Malah yang ditemukan adalah rubella
“Jadi saya sudah bicara tadi malam sama dokter anaknya, apakah betul itu Hepatitis yang misterius, dia bilang belum diketahui karena diagnosa belum mendukung. Sekalipun ada kekuningan pada kulit, tapi setelah diperiksa lebih jauh, lebih banyak mengarah ke rubella,” kata Bachtiar.
Namun, tambahnya, itupun belum pasti karena tetap harus melalui pemeriksaan PCR dan pemeriksaan lainnya.
“Itu butuh waktu beberapa hari untuk pemeriksaan laboratorium dan segala macam,” tandasnya. (rhm-jun)

  • Bagikan