Pendatang di Pelabuhan dan Bandara Diawasi Ketat

  • Bagikan

MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID - Guna mengantisipasi merebaknya kasus hepatitis akut di wilayah Sulawesi Selatan, pintu masuk ke daerah ini diawasi secara ketat, baik laut maupun udara. Seperti yang dilakukan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar dan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala KKP Kelas I Makassar dr Muh Haskar Hasan, mengklaim hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan terkait kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya ini. Ia menjelaskan, sebagai upaya untuk mencegah masuknya penyakit tersebut di Sulsel, pihaknya melakukan pengawasan ketat kepada penumpang. Termasuk terhadap alat angkut dan barang yang dianggap dapat menjadi media penularan.

“Untuk sementara belum ada yang ditemukan. Kami telah menyiapkan tim sesuai perintah dari surat edaran Kemenkes untuk melakukan pengawasan ketat kepada penumpang. Kami juga meningkatkan pengawasan bagi alat angkut, barang dan orang. Termasuk juga lingkungan kami untuk pengamatan faktor risiko kesehatan yang kemungkinan besar menjadi punya potensi menyebabkan penularan penyakit hepatitis akut,” terang dr Askar, Kamis (12/5).

Ia menjelaskan, pengawasan ketat dilakukan kepada seluruh penumpang, baik penumpang dari luar negeri maupun dalam negeri. Apalagi, penumpang yang berasal dari negara yang ditemukan kasus seperti Inggris, akan dilakukan pengecekan dengan lebih ketat.

“Karena ini penyakit sudah masuk ke Indonesia, jadi kita tidak pilih lagi, apakah dia dari luar negeri atau dalam negeri. Memang penyakit ini awalnya dari luar negeri, tentunya pengawasannya itu kepada pendatang dari luar negeri. Tapi karena sudah ada di Indonesia, tentunya kami melakukan pengawasan secara keseluruhan baik penumpang internasional maupun dalam negeri. Yang menjadi perhatian utama yaitu bagi pelaku perjalanan luar negeri,” jelasnya.

Ia menerangkan, pengawasan yang dilakukan oleh pihaknya dengan mengecek langsung kondisi penumpang dengan menggunakan alat pengukur suhu tubuh, serta melihat secara detail warna kulit penumpang.

“Karena berkaitan dengan hepatitis ini yang menjadi perhatian buat petugas ialah adanya perubahan, misalnya ada warna kulit seperti kuning. Intinya, teman-teman yang bertugas ini harus memperhatikan itu. Karena ternyata gejala hepatitis ini tidak semuanya mengalami demam. Yang menjadi patokan umum dalam mencurigai adanya hepatitis adalah kalau kita lihat matanya berwarna kuning, pada kulit dapat dilihat, apalagi di kukunya,” terangnya.

Karena itu, lanjut dr Haskar, jika ada penumpang yang ditemukan mengalami gejala-gejala tersebut, maka dengan cepat pihaknya akan membawanya untuk melakukan pengecekan kesehatan.

“Jika ditemukan penumpang matanya berwarna kuning, maka diperiksa lagi apakah dia terkena hepatitis tipe A, B, C, D, E ataukah penyakit hepatitis akut. Kalau teman-teman ada yang menemukan, kita akan merujuk yang bersangkutan untuk diambil sampel darahnya untuk dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.

Pihaknya juga melibatkan seluruh pihak terkait untuk melakukan pengawasan terhadap penyakit hepatitis akut, terutama pada pihak maskapai dan pemilik kapal.

“Kami berupaya semaksimal mungkin melakukan pengawasan. Untuk itu kita harus melibatkan semua sektor, seperti maskapai untuk udara, dan pemilik kapal untuk yang di laut. Mereka kita ajak bersama-sama mengamati. Karena petugas kesehatan tidak semuanya berada di mana mana mendampingi semua penumpang,” ucapnya.

Sementara itu, Humas Bandara Sultan Hasanuddin Iwan Rusdianto, mengatakan pihaknya tetap terus berkoordinasi dengan KKP Kelas I Makassar untuk mengantisipi dan mencegah masuknya hepatitis akut di Sulsel.

”Sampai saat ini belum ditemukan kasus hepatitis akut. Kami selalu berkoordinasi dengan KKP untuk antisipasi pencegahannya,” tuturnya.
Iwan mengatakan, langkah antisipasi yang dilakukan oleh pihak bandara adalah dengan tetap menyiapkan fasilitas kesehatan bagi penumpang yang memiliki masalah terhadap kesehatannya.

“Kami menyiapkan fasilitas dan tenaga kesehatan bagi penumpang yang bermasalah dengan kesehatannya ketika tiba di bandara,” tandasnya. (jun)

  • Bagikan