Ketua Umum PP Muhammadiyah Luncurkan Buku di Makassar

  • Bagikan

MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID - Sulawesi Selatan merupakan salah satu basis utama gerakan Muhammadiyah di luar Jawa. Di daerah ini pula berbagai konsep monumental gerakan Muhammadiyah dirumuskan. Sebut saja Khittah Ujung Pandang 1971, dan Konsep Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah 2015.

Tak heran, jika tokoh-tokoh Muhammadiyah tingkat nasional senantiasa memberi perhatian khusus terhadap perkembangan Muhammadiyah di daerah ini. Salah satunya Prof Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah hasil Muktamar Makassar tahun 2015.

Rencananya, nakhoda Persyarikatan Muhammadiyah itu akan berkunjung ke Sulawesi Selatan akhir pekan ini. Prof Haedar Nashir bakal berada di Sulsel selama dua hari, Ahad- Senin, 15-16 Mei 2022.
Ada sejumlah rangkaian acara yang akan diikutinya. Yakni Peluncuran Buku ‘Indonesia: Ideologi dan Martabat Pemimpin Bangsa’, Pencanangan Gedung Fakultas Kedokteran Unismuh, Peresmian Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unismuh Makassar, Rapat Koordinasi Pimpinan Muhammadiyah dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Sulsel, serta Syawalan (Silaturahim Idulfitri) Keluarga Besar Muhammadiyah Sulsel.

Hal itu diungkapkan Ketua Panitia Dr Andi Sukri Syamsuri, usai rapat panitia di Ruang Rapat Senat Unismuh, Gedung Iqra Lantai 17, Selasa (10/5).
Rapat tersebut dihadiri Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel yang juga Rektor Unismuh Prof Ambo Asse, Ketua Badan Pembina Harian Unismuh Prof Gagaring Pagalung, Ketua Dewan Pengawas Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unismuh, dan sejumlah panitia.

Peluncuran Buku

Peluncuran buku Prof Haedar Nashir digelar Ahad (15/5).
Buku itu diterbitkan atas kerja sama penerbit Republika dan Suara Muhammadiyah. Buku Haedar Nashir sebelumnya yang juga diterbitkan oleh penerbit yang sama berjudul “Agama, Demokrasi, dan Politik Kekerasan”.

“Makassar sengaja dipilih sebagai tempat peluncuran buku, karena daerah ini merupakan salah satu basis pemasok pemimpin bangsa yang bermartabat. Sebut saja ada Prof Habibie dan Bapak Jusuf Kalla,” jelas Andis, sapaan akrab ketua kanitia yang juga merupakan Wakil Rektor II Unismuh Makassar.

Menurut Andis, salah satu kehebatan Haedar Nashir adalah kemampuannya memberikan analisis jernih terhadap berbagai persoalan bangsa dengan pendekatan sosiologi.

“Berbagai refleksi kritis beliau pernah dituangkan di koran Republika. Kumpulan refleksi tersebut sayang kalau terserak begitu saja. Makanya diterbitkan dalam bentuk buku,” ujar Andis, yang juga dikenal sebagai penulis buku yang produktif.

Andis ini menilai buku itu tepat dibaca oleh para pemimpin bangsa, baik pada level nasional dan lokal, sehingga dapat memandu arah kebijakan dan pembangunan yang sesuai dengan ideologi bangsa.

Haedar juga diagendakan mencanangkan pembangunan Gedung Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unismuh Makassar. Bangunan ini direncanakan sebanyak 12 lantai.

Lokasinya berdekatan dengan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unismuh, di Jalan Tun Abd Razak Kabupaten Gowa. Rumah Sakit tersebut juga bakal diresmikan Prof Haedar Nashir pada hari yang sama, Senin (16/5).
Ketua BPH Unismuh Prof Gagaring Pagalung menyebut, Unismuh bertekad menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat studi kesehatan di Indonesia timur, yang meliputi bidang kedokteran, farmasi, dan keperawatan. Gedung tersebut ditargetkan selesai paling lambat tahun 2024.
“Setelah melakukan pencanangan Gedung Kedokteran, Prof Haedar Nashir akan meninjau fasilitas yang ada di rumah sakit. Beliau akan meninjau kesiapan ruangan dan fasilitas rumah sakit, seperti yang ada di ruang UGD, Poli THT dan Jantung, serta mengecek ruang perawatan,” papar Gagaring dalam rapat panitia tersebut.

Prof Haedar Nashir juga dijadwalkan membawakan hikmah syawalan (silaturahmi Idulfitri) Keluarga Besar Muhammadiyah Sulawesi Selatan. Acara ini dijadwalkan digelar usai peresmian RS dan pencanangan Gedung Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar.

Kegiatan ini akan dihelat di Balai Sidang Muktamar, Kampus Unismuh Makassar, Senin (16/5). Sekitar 5.000 orang peserta yang bakal menghadiri acara ini, merupakan pimpinan Muhammadiyah dari 24 kabupaten/kota, pimpinan organisasi otonom Muhammadiyah, pimpinan amal usaha Muhammadiyah se-Sulsel, dan para kader Muhammadiyah.

“Kehadiran Bapak Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah diharapkan dapat memberikan spirit pencerahan bagi warga persyarikatan di daerah ini dalam meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah, yang tercermin pada ghirah menggerakkan organisasi dan amal usaha Muhammadiyah,” tutup Andi Sukri Syamsuri. (rls)

  • Bagikan