Masa Peralihan, Maros Masih Dilanda Hujan

  • Bagikan

MAROS, BKM.FAJAR.CO.ID - Kabupaten Maros saat ini masih berada pada periode musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Itulah yang mengakibatkan hujan terjadi seminggu terakhir.
Hal ini disampaikan Kepala Stasiun Klimatologi, Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Maros, Rakhmat Prasetia, Selasa (10/5).

”Iya, saat ini sedang masa peralihan, sehingga hujan masih terjadi,” ujarnya.
Meski begitu, Rakhmat menyebutkan, hujan yang terjadi belakangan ini intensitasnya cukup rendah. ”Terlihat bulan April, hujan mulai reda. Di akhir April dan awal Mei, sedikit naik jumlah hujannya. Namun tidak sebesar Januari dan Februari,” tuturnya.

Ia pun memperkirakan hujan pada periode peralihan ini akan berkurang pertengahan Mei mendatang. Rakhmat menjelaskan, hujan yang terjadi belakangan ini masih terbilang normal.
Selain hujan, kata dia, ciri lainnya yang kemungkinan terjadi saat periode musim peralihan yakni angin kencang. ”Ini adalah hal biasa. Karena jumlah hujannya masih sekitar normalnya. Namun, di musim peralihan biasanya hujan lebat tetiba terjadi disertai angin kencang,” katanya.
Sementara untuk puncak musim kemarau, akan terjadi pada Agustus. ”Namun perlu dipahami meski nanti sudah masuk kemarau, peluang hujan masih ada meski ringan,” tambahnya.

Memasuki musim peralihan atau pancaroba, warga Kabupaten Maros diimbau untuk mewaspadai terjadinya potensi bencana. ”Tetap waspada dan selalu pantau info BMKG,” ujarnya.
Ia pun menyebutkan, biasanya saat musim peralihan perubahan kondisi cuaca relatif lebih cepat.
”Seperti saat pada pagi-siang umumnya cerah-berawan dengan kondisi panas terik dan dapat diikuti hujan intensitas tinggi dalam durasi singkat yang dapat terjadi pada siang-sore hari,” katanya. (ari/c)

  • Bagikan