Tepati Janji, Danny Infakkan Uang Panaik Putrinya

  • Bagikan

MAKASSAR, BKM – Pesta pernikahan Aura Aulia Imandhara Ramdhan, puteri sulung Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto terlaksana secara spesial. Selama dua hari, resepsi digelar di dua tempat terpisah.
Pada Jumat (6/5), resepsi dilangsungkan di Tokka Tena Rata, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, usai salat Jumat. Ribuan orang, mulai dari penjabat RT/RW, hingga masyarakat biasa diundang untuk ikut merasakan kebahagiaan pasangan mempelai Aura Aulia Imandara dan dr Udin Shaputra Malik.

Namun sayang, pesta berkonsep pesta taman tersebut tidak bisa dinikmati secara maksimal. Sebab arus kendaraan yang menuju lokasi resepsi bertumpuk dan memicu terjadi kemacetan. Akibatnya, banyak tamu undangan yang terpaksa berbalik arah dan pulang ke Makassar.
Secara khusus, Danny pun menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas kemacetan yang ditimbulkan. “Saat kami menggelar resepsi taman yang dihadiri 10 ribu tokoh masyarakat dan RT RW, se-Kota Makassar. Meski hujan deras dan harus mengantre berjam-jam, namun semangat warga Makassar untuk menghadiri resepsii kami tak surut. Saya betul-betul minta maaf atas ketidaknyamanan tersebut,” ucap Danny.

Resepsi hari kedua yang digelar Sabtu (7/5) berlangsung dua sesi di Gedung Upperhills Jalan Metro Tanjung Bunga. Sesi siang, dikhususkan bagi tamu-tamu dari berbagai komunitas, perkumpulan, dan organisasi. Tetamu dihibur oleh dua penyanyi papan atas yakni Fadly Padi, Kristina, dan Titi DJ.

Sementara pada malam hari, masih di lokasi yang sama, diperuntukkan bagi para tokoh, bupati, wali kota, gubernur, hingga menteri.
Sejumlah tokoh yang hadir di antaranya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Tampak juga Wali Kota Bogor Bima Arya.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto menjelaskan konsep pernikahan putrinya itu mengusung tema pernikahan desa. Ia juga menunjukkan foto-foto background yang ditampilkan di big screen diambil dari desa di 24 kabupaten/kota di Sulsel.
Ada pun rumah adat bugis, Makassar dan Toraja yang yang menjadi latar dari panggung raksasa di Gedung Upperhilss ini adalah mencerminkan pernikahan rakyat jelata. Sekilas ia menjelaskan filosopi rumah yang ditopang tiga tiang menandakan yang punya hajatan bukanlah dari keturunan bangsawan. Sementara rumah Toraja juga menampilkan tongkonan lumbung yang biasanya dipergunakan rakyat biasa. Untuk resepsi sesi kedua, para tamu dihibur oleh diva Krisdayanti dan Kahitna.
Prosesi ijab kabul Aura-dr Udhin dilaksanakan Jumat (6/5) di Upperhills. Pada pernikahan tersebut, dr Udhin menyerahkan mahar berupa 88 riyal, 250 gram emas, dan satu setel perhiasan emas berlian.
Untuk uang panaik, tidak ada sumber yang jelas menyebutkan nilai pastinya. Namun informasi yang beredar, besaran uang panaik yang diserahkan pihak mempelai laki-laki ke mempelai perempuan mencapai angka miliaran.
Seperti yang disampaikan saat salat subuh berjemaah dengan Pj RT/RW se-Kota Makassar di Anjungan Pantai Losari saat Ramadan lalu, Danny menggagas infak uang panaik bagi pasangan calon pengantin yang akan menggelar pernikahan.
Sebagai langkah awal, Danny pun menyerahkan infak uang panaik puterinya ke Badan Amil Zakat (Baznas) Kota Makassar sesaat setelah prosesi ijab kabul berlangsung. Infak tersebut diterima langsung Ketua Baznas Makassar Ashar Tamanggong
Ketua Bazarnas Makassar Ashar Tamanggong menjelaskan ide awal soal infak uang panaik memang lahir dari wali kota. “Iye, jadi ini ide awalnya lahir dari Pak Wali, bahwa Insyaallah kalau putri beliau menikah, uang panaiknya itu akan diinfaqkan ke baznas. Kata beliau 10 persen,” ungkap Ashar.
Menurut Ashar, Wali Kota Makassar ingin menjadi inspirasi bagi keluarga muslim lain yang menikahkan anaknya. “Jadi infakkanlah sebagian melalui Baznas, karena Insyaallah itu akan membuat keluarga pengantin baru akan berkah terhindar dari musibah sekaligus sebagai tolak bala,” lanjutnya.
Lebih jauh dikemukakan, rencana wali kota untuk mengeluarkan 10 persen dari uang panaik putrinya ke Baznas sudah disampaikan jauh hari, saat prosesi mappetuada. Dia tidak mau merinci berapa nilai infaq yang dikeluarkan dari uang panaik Aura Aulia Imandara Ramdhan. Namun, untuk ukuran Baznas, kata Ashar, nilainya sangat banyak.
“Beliau (wali kota) mengatakan jumlahnya tidak usah disebutkan. Intinya sangat banyak untuk ukuran Baznas. Kata beliau 10 persen. Tapi saya tidak tahu itu. Kalau saya lihat malah lebih. Tapi beliau bilang 10 persen,” tandas Ashar. (rhm)

  • Bagikan