Hutan Pinus Buntu Datu Manjakan Pengunjung Spot Dan Wahana Menarik

  • Bagikan

MAKALE, BKM.COM — Obyek wisata (obwis) hutan pinus Buntu Datu kini primadona kunjungan wisatawan dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan.

Selain tofografi dan medannya mudah terjangkau, juga dilengkapi wahana dan fasilitas memanjakan para pengunjung. Hanya berjarak kurang lebih satu kilometer dari jalan poros Enrekang-Makale.

Selain ada wahana flying fox, juga gazebo, ayunan, panggung mini, serta sarana ibadah musolah bagi kaum muslim.

Kawasan hutan pinus Buntu Datu, kini terus berbenah, dikelola Badan Usaha Milik Desa (Lembang) setempat, membuat Lembang Buntu Datu berpenghasilan sendiri dengan memanfaatkan potensi didesanya melalui pengelolaan perhutanan sosial.

Media ini sambangi obwis hutan pinus Buntu Datu, Rabu (4/4) menyaksikan langsung antusias masyarakat berwisata dengan jumlah pantastis mencapai 2.000 orang perhari selama liburan. Dan diperkirakan 4 hari kedepan lebih padat lagi.

Demikian pula dihari biasa pengunjung tetap padat, meskipun tidak sebanyak dihari libur.

Nedi Kristian, Sekretaris Bumdes Lembang Buntu Datu, dilokasi hutan pinus katakan, Bumdes Lembang Buntu Datu kelola lima unit usaha, selain wisata hutan pinus, juga atraksi budaya Ma,bugi, kuliner, simpan pinjam, dan budidaya ikan.

Menurut Nedi, dihari biasa saja obwis hutan pinus Buntu Datu berpenghasilan Rp 25-30 juta perbulan. Tentunya dihari libur pengunjung meningkat tajam dua kali lipat, dengan harga tiket masuk Rp 5.000 perorang. Sementara flying fox sepanjang 110 meter pengunjung hanya kocek kantong Rp 10.000 sekali meluncur.

Kata Nedi, destinasi wisata hutan pinus Buntu Datu kekayaan alam karunia Tuhan yang mempesona di Lembang Buntu Datu, kecamatan Mengkendek. Meskipun obyek wisata baru namun tidak kalah dari obyek wisata agro Pango-Pango yang dikelola Pemda.

Objek Wisata Hutan Pinus Buntudatu menawarkan konsep berwisata alam terbuka di tengah hutan pinus yang tertata rapih serta menawarkan spot berfoto selfy yang instagramable ditengah kesejukan huta belantara, ujar Nedi (agus).

  • Bagikan