KBI Berkontribusi Bagi Peningkatan Ekonomi Masyarakat Bangka Belitung

  • Bagikan

SEPANJANG kuartal pertama atau periode Januari sampai April 2022, pasar fisik timah murni batangan di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) menunjukkan hasil positif. Nilai transaksinya mencapai lebih dari Rp5,5 triliun.
Dari transaksi pasar fisik timah ekspor, terjadi trasaksi sebanyak 1.640 lot senilai USD348,1 juta atau lebih dari Rp4,8 triliun. Sedangkan untuk pasar fisik timah dalam negeri, di tahun 2022 sampai kuartal pertama telah terjadi transaksi sebanyak 953 lot senilai Rp677,2 miliar.
Pasar fisik timah murni batangan di BBJ terdiri dari dua jenis, yaitu pasar fisik untuk ekspor serta pasar fisik untuk dalam negeri. Perbedaan kedua jenis pasar fisik ini adalah dalam perhitungan lot transaksinya. Yaitu untuk pasar fisik ekspor 1 lot sebanyak 5 ton. Sedangkan untuk pasar timah dalam negeri 1 lot sebanyak 1 ton.
Ekosistem perdagangan timah di BBJ telah berjalan sejak pertengahan tahun 2019 untuk kegiatan ekspor. Sedangkan untuk perdagangan timah dalam negeri, mulai berjalan pada Maret 2021. Dalam ekosistem ini, KBI berperan sebagai Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi.
Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Fajar Wibhiyadi, mengungkapkan, sepanjang tahun 2021, transaksi pasar fisik timah murni batangan di BBJ yang dikliringkan di KBI tercatat sebanyak 10.977 lot dengan nilai transaksi mencapai lebih dari Rp20,7 triliun.
Dari total transaksi tersebut, di pasar fisik timah murni batangan untuk ekspor mencapai 8.862 lot dengan nilai transaksi sebesar USD1,4 miliar, atau sekitar Rp19,7 triliun. Sedangkan dari pasar fisik timah dalam negeri, sepanjang tahun 2021 (Maret sampai Desember) transaksi mencapai 2.115 lot dengan nilai transaksi sebesar Rp987 milliar.
Sebagai lembaga kliring, tentunya tugas KBI adalah memastikan bahwa transaksi yang terjadi telah sesuai regulasi yang ada. Adanya pasar fisik timah melalui bursa ini tentunya menjadi sesuatu yang positif bagi negara. Dimana, perdangan timah murni batangan menjadi lebih transparan dan dipantau negara.
Perdagangan pasar fisik timah murni batangan melalui bursa berjangka, tentunya akan memberikan nilai positif, baik terhadap ekonomi nasional maupun membangun posisi Indonesia sebagai penentu harga timah dunia. Indonesia yang memiliki cadangan timah terbesar kedua di dunia, tentu harus memiliki peran sentral dalam pasar timah dunia.
Ke depan, sebagai lembaga kliring, KBI akan terus mendorong para pelaku di sektor perdagangan timah ini, serta meningkatkan layanan prima bagi para pemangku kepentingan dalam ekosistem perdagangan timah ini. Terkait pasar fisik timah murni batangan, KBI juga telah mendapatkan ISO 9001 : 2015 tentang sistem manajemen mutu.

Langkah Besar KBI
Kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dilakukan KBI, merupakan bagian dari langkah besar KBI sebagai korporasi untuk menuju sustainability/keberlanjutan usaha.
Di samping mengadopsi konsep creating shared value, KBI juga mengadopsi
Sustainable Development Goals.
”Sebagai bagian dari BUMN, KBI memiliki tugas untuk menjadi akselerator ekonomi masyarakat. Hal ini yang kami jalankan di Bangka Belitung, baik itu terkait perdagangan timah, maupun pemanfaatan sistem resi gudang. Selain itu, beberapa program TJSL juga kami jalankan di Bangka Belitung. Harapan kami, apa yang telah kami upayakan akan memberikan kontribusi bagi peningkatan ekonomi masyarakat Bangka Belitung,” pungkas Fajar Wibhiyadi.
Saat ini, KBI memiliki 3 layanan usaha, yaitu Lembaga Kliring Penjaminan dan
Penyelesaian Transaksi di Perdagangan Berjangka Komoditi, Lembaga Kliring untuk Pasar Fisik Timah Murni Batangan (ekspor dan perdagangan dalam negeri) serta sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang. (amiruddin nur)

  • Bagikan