Pemudik di Sulsel Diprediksi 1,4 Juta

  • Bagikan

MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID - Tradisi mudik menjelang lebaran Idulfitri kembali menggeliat. Setelah dua tahun dilarang sebagai imbas pandemi covid-19, di tahun ini masyarakat diperbolehkan melakukannya.

Di musim mudik kali ini, pemerintah tak lagi melakukan pembatasan. Asalkan masyarakat sudah divaksin. 

Kepala Dinas Perhubungan Sulsel Muhammad Arafah, mengatakan puncak mudik di Sulawesi Selatan diprediksi terjadi pada H-7 lebaran. Diperkirakan ada 1,4 juta orang yang akan ke Sulawesi Selatan. 

Angka ini meningkat sekitar 20 persen dari tahun 2019, sebelum pandemi covid-19.
Namun, kata Arafah, angka ini lebih rendah dibanding provinsi lain seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. ”Berdasarkan prediksi ada sekitar 1,4 juta. Tapi kita termasuk rendah dibanding daerah lain,” ujarnya, Jumat (22/4).

Dari jumlah 1,4 juta orang yang akan melakukan mudin, diperkirakan yang masuk ke daerah ini sebanyak 631.000. Sementara yang akan keluar Sulsel diperkirakan 812.000 orang. Ia menegaskan, pengecekan secara ketat akan dilakukan di pintu masuk bandara, pelabuhan dan perbatasan jalur darat.
Masyarakat wajib vaksin booster terlebih dahulu. 

Jika belum booster, maka mereka wajib menunjukkan surat keterangan vaksin. Bagi yang baru satu kali vaksin, maka wajib menunjukkan hasil swab PCR. Untuk dua kali vaksin, wajib swab antigen. 

Sebagai persiapan pengamanan mudik lebaran tahu ini, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat di Lapangan Karebosi, Jumat (22/4).

Mengusung tema; Wujud Sinergi Polri Dengan Instansi Terkait untuk Menjamin Masyarakat Aman dan Sehat dalam Perayaan Idul Fitri 1443 H.
Apel pasukan ini diikuti oleh personel TNI, Polri, serta instansi terkait. Di antaranya Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Jasa Raharja, Basarnas dan instansi lainnya.

Operasi Ketupat ini akan dilaksanakan selama 12 hari, dimulai 28 April hingga 9 Mei 2022. Melibatkan sekitar 4.409 personel gabungan.

Andi Sudirman berkeliling memantau kesiapan personel dengan mobil komando. Ia juga menyematkan pita tanda operasi kepada perwakilan dari satuan gabungan.

Gubernur membacakan sambutan serentak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. “Operasi Ketupat harus dilaksanakan secara optimal, sehingga perjalanan mudik maupun balik berjalan lancar, aman dan sehat,” begitu salah satu pesan Kapolri.

Selain itu, pada dua minggu sebelum pelaksanaan operasi, yaitu 14-27 April 2022, Polri juga telah melaksanakan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) dalam rangka cipta kondisi jelang Operasi Ketupat dengan sasaran distribusi sembako, penyakit masyarakat, miras, judi, prostitusi, narkoba, petasan, balon udara yang mengganggu penerbangan dan lain-lain.
KRYD akan dilanjutkan kembali pasca-Operasi Ketupat 2022, yaitu pada tanggal 10-17 Mei 2022 untuk mengantisipasi arus balik yang mungkin masih terjadi serta penanganan covid-19.

Usai melakukan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2022, Gubernur Sulsel menyampaikan bahwa tahun ini pemerintah telah memberikan kebijakan dalam pelaksanaan mudik. “Olehnya itu, kita tetap harus mengikuti kebijakan-kebijakan dan aturan yang berlaku, seperti cakupan vaksinasi dan menjaga protokol kesehatan 3M,” pintanya.

“Untuk seluruh masyarakat khususnya di Sulawesi Selatan, tetap jaga kesehatan dan fisik sebelum melaksanakan perjalanan mudik, serta menaati aturan dalam berkendara. Tetap jaga aman, imun, dan senantiasa berdoa semoga kita selalu diberi kesehatan dan keamanan dalam menjalankan aktivitas,” tuturnya.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, dalam operasi ketupat yang berlangsung selama 12 hari ini melibatkan 4.409 personel. Terdiri dari 2.200-an anggota Polri, dan 2.100-an merupakan gabungan dari instansi.

“Jadi ini adalah operasi terpusat yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Dalam kegiatan ini kami mengedepankan fungsi preventif. Juga didukung dengan penegakan hukum. Tujuannya adalah terjaminnya rasa aman bagi masyarakat selama pelaksanaan bulan puasa, lebaran dan pascahari raya Idulfitri. Kedua, terjaminnya juga ketersediaan bahan pangan. Kita tahu beberapa waktu lalu ada sedikit kendala di masalah pangan,” jelasnya.
Menurut Irjen Nana, pengamanan mudik lebaran tahun ini akan difokuskan pada arus mudik di pelabuhan, bandara dan terminal. Selain itu, pos juga ada di setiap kabupaten/kota.

“Ada 103 pos pengamanan, 33 pos pelayanan dan enam pos terpadu yang didirikan. Termasuk di bandara, pelabuhan, dan terminal,” ujarnya.
Nana mengatakan, pos tersebut akan sangat membantu pemudik. Mereka bisa singgah jika kelelahan atau sakit. 

Di setiap posko akan disiagakan tim medis yang bisa memantau kondisi pemudik. 

Nana mengimbau agar pemudik bisa berhati-hati saat mudik nantinya. Terutama yang menggunakan kendaraan roda dua agar memperhatikan kondisi kendaraannya terlebih dahulu. 

“Begitupun untuk titik rawan kecelakaan, itu biasanya jalan nasional. Seperti dari Maros ke Parepare, kemudian wilayah  Bone. Itu yang perlu diantisipasi,” tandasnya. (jun)

  • Bagikan