Sedekah Ibarat Pipa Air Mengalirkan Rezeki

  • Bagikan

BANYAK memberi dengan cara bersedekah akan banyak pula menerima rezeki dari Allah Swt. Sedekah pun diibaratkan pipa untuk mengalirkan rezeki. Ustaz Yusran membahasnya ketika menjadi narasumber pada siniar (podcast) untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar.
Ia mengawali penjelasannya tentang bagaimana sedekah sebagai pemberian, sekaligus menjadi penerima rezeki dari Allah. Menurutnya, ada dua kegiatan yang membenarkan dalam hati bagi orang yang mengeluarkan sedekah.
Yang pertama, dibenarkan dalam hati bahwa sesungguhnya yang memiliki rezeki pada diri seseorang itu adalah Allah Swt. Mereka hanya menjadi tempat titipan.
”Jadi, ketika kita memberi, dalam hal ini sedekah, intinya tidak memberi. Kita hanya menjadi perantara bagaimana rezeki Allah itu terbagikan ke alam semesta ini. Itu prinsip yang harus dibenarkan dalam hati kita di awal bersedekah,” ujar Ustaz Yusran.
Kedua, menurut pengurus Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Dai Muda Indonesia (IDMI) Sulsel ini, sedekah membenarkan dalam hati bahwa kita umat muslim merupakan satu tubuh yang saling menguatkan. Termasuk dalam hal rezeki. ”Dari sini kita bisa memahami bahwa semakin banyak orang bersedekah, maka akan semakin kuat keimanannya dalam membenarkan dua hal. Kita tidak bisa lepas dari makhluk lain,” terangnya.
Dari sini kita bisa memahami tentang bagaimana ini rezeki. Bahwa jika semakin banyak membagikan atau memberikannya, maka akan semakin banyak menerima.

”Dari sisi Allah Swt, orang yang banyak memberi sesungguhnya dia menunjukkan diri sebagai perantara yang baik untuk membuka rezeki orang lain. Sesungguhnya orang baik dalam memberi, semakin banyak yang ia beri, maka hal yang paling utama yang diyakini adalah bahwa dia akan semakin banyak mendapat amanah dari Allah untuk dititipkan rezeki yang lebih banyak untuk diperantai bagi rezeki orang lain yang terbuka rezekinya karena dia yang memberi,” paparnya.
Ia kemudian mengambil contoh pipa yang mengalirkan air untuk dinikmati orang lain. ”Semakin banyak yang menikmati air dari kita, maka Allah menjadikan lebih besar bentuk pipanya. Sebaliknya, orang yang menyempitkan diri untuk memberi akan menjadi pipa sempit dia,” jelasnya.

Dalam soal materi, lanjutnya, banyak contoh yang bisa dijadikan bukti. ”Misalnya saya seorang pengajar, semakin sering saya membagikan ilmu, maka saya menjadi perantara yang dititipi ilmu lebih banyak untuk menjadi rezeki ilmu bagi orang lain. Demikian pula pebisnis dan yang lain. Semakin banyak ia memberi pelayanan yang baik dan orang lain menikmati pelayanan itu, maka semakin dia akan dititipkan rezeki dari Allah,” kata dosen Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM).
Dari sisi manusia, lanjutnya, semakin banyak kita memberi, maka semakin banyak kita menerima. Dari sisi yang paling bisa terlihat dan rasakan, semakin banyak yang menerima kebaikan kita, maka semakin banyak doa-doa yang diberikan oleh orang yang menerima.
”Ini adalah rezeki. Doa-doa dari orang yang menerima sedekah dan pemberian dari kita. Apalagi jika kita meminta sesuatu, bila doa sendiri sulit diandalkan, doa dari orang lain menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan,” tandasnya. (*/rus)

  • Bagikan