MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID - Pandemi covid-19 telah membawa berkah bagi Universitas Terbuka (UT). Perguruan tinggi negeri (PTN) ke-45 di Indonesia ini sekarang menjadi contoh dan referensi bagi perguruan tinggi lain, baik negeri maupun swasta untuk belajar bagaimana mengembangkan dan mengelola pendidikan jarah jauh. Sebab modal utama UT selama ini, bahkan sebelum pandemi melanda, yakni pembelajaran dalam jaringan (daring).
”Jadi UT saat ini sudah sangat hebat dan menjadi strategis bagi masyarakat Indonesia, karena telah mendapat dukungan sangat kuat dari pemerintah. Kami bahkan diberi pekerjaan rumah untuk meningkatkan jumlah mahasiswa, dari yang ada sekarang sebanyak 350 ribu menjadi 1 juta,” ungkap Rektor UT Prof Ojat Darojat yang diwawancarai BKM usai meresmikan Sentra Layanan Universitas (Salut) Kabupaten Gowa di Jalan Tamarunang, Sungguminasa, Sabtu (2/4).
Prof Ojat tak memungkiri bahwa selama ada persepsi bahwa UT merupakan tempat kuliah para guru. Hal itu dikarenakan kampus negeri ini diberi mandat oleh pemerintah untuk D2 dan S1 PGSD. Padahal sebenarnya UT diperuntukkan bagi masyarakat umum secara luas, karena didirikan pemerintah dengan berdasarkan pada tiga hal.
Pertama, karena banyak masyarakat calon mahasiswa dari segi ekonomi tidak mampu padahal mereka prestasi. Kedua, dari segi geografis tidak sedikit yang tinggal di daerah terpencil dan tidak bisa terjangkau dengan pembejalaran tatap muka. Ketiga, ada sebagian alumni SMA yang tidak diterima atau tidak lolos seleksi masuk perguruan tinggi negeri.
”Di sinilah UT hadir. Didesain dengan UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang tidak boleh mahal. Kalau murah tidak murahan. UT harus menjangkau di manapun masyarakat berada. Bukan hanya di perkotaan, tapi juga daerah terpencil. Dengan pembelajaran daring, bukan mahasiswa yang datang ke kampus, tapi kampuslah yang datang ke mereka. Bagi yang tidak lolos seleksi masuk PTN, mereka tidak perlu mengikuti seleksi akademik. Cukup memenuhi persyaratan akademik dengan memperlihatkan ijazah SMA. Ini semua dilakukan demi pemerataan pendidikan bagi masyarakat,” jelas Prof Ojat.
Terkait keberadaan Salut, Prof Ojat menegaskan bahwa langkah ini ditempuh untuk mendekatkan pelayanan UT kepada masyarakat, mahasiswa dan pengelola Pokjar (Kelompok Belajar) yang sudah ada selama ini. Kehadiran Salut diharapkan UT bisa semakin dikenal dan sangat dekat dengan masyarakat. ”Saat ini usia UT sudah 37 tahun. Silakan bergabung, semoga bisa diterima,” imbuhnya.
Kehadiran Salut Gowa, diharapkan oleh Prof Ojat, akan menjadikan UT Gowa semakin lebih cepat dan lincah memberi pelayanan kepada masyarakat.
Pada kesempatan itu, Rektor Prof Ojat Darojat menegaskan, sejak Prof Rahman Rahim bergabung di UT, networking dan penyebaran info tentang UT semakin meluas. ”Sosok Prof Rahman merupakan mentor saya dan bergabungnya di UT, akan jadi penyemangat baru mempublikasikan UT di tengah masyarakat,” tandas Prof Ojat Darojat mengapresiasi mantan rektor Unismuh Makassar itu yang kini menjabat sebagai Penanggung Jawab Bidang Kerja Sama, Humas, dan Alumni UT.
Selain meresmikan Salut ke-63 yang ada di Kabupaten Gowa, Prof Ojat juga telah meresmikan dua Salut. Masing-masing di Kabupaten Bone dan Wajo. Salut di daerah itu merupakan yang ke-61 dan 62. Dari Gowa, peresmian dilanjutkan ke Kabupaten Jeneponto yang merupakan Salut ke-64.
Direktur UT Makassar Hasanuddin, menyebut di Kabupaten Gowa terdapat 400 mahasiswa UT yang didominasi aparat kepolisian. ”Awalnya telah dilakukan sosialisasi di Polres Gowa. Saat itu langsung masuk tiga kelas. Pengelola Pokjanya dari Polri juga,” terangnya.
Menurut Hasanuddin, UT menerapkan pembelajaran jarak jauh, sehingga tidak berbasis wilayah. Sebanyak 400 mahasiswa sudah eksisting dan sangat potensial untuk pengembangannya.
Ia menyebut, Sarbina selaku pengelola di Gowa sangat senang dengan kehadiran UT. Guru PAUD ini sebelumnya sangat kesulitan untuk melakukan pembimbingan karena keterbatasan waktu. Kehadiran Salut di Gowa bisa mengakomodir harapannya, sehingga bisa menghadapi mahasiswa dengan lebih baik lagi.
Bupati Gowa yang diwakili Kepala Bidang Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa Dr Syarifuddin Kulle, mengatakan kehadiran Salut di daerah ini merupakan kolaborasi baru dalam membangun dunia pendidikan, sekaligus jadi energi dan semangat baru.
”Pemerintah Kabupaten Gowa berterima kasih atas kehadiran UT. Ini sebagai tindak lanjut dari kesepahaman Bupati Gowa dan Rektor UT yang telah ditandatangani beberapa waktu yang lalu dalam bentuk MoU,” ujarnya.
Sebagai wujud tindak lanjut MoU tersebut, antara lain pendirian Salut Gowa. Dengan membangun komunikasi dan kordinasi akan dengan mudah informasi UT ke 18 kecamatan yang ada di daerah ini. Termasuk kecamatan yang menyebar pada dataran tinggi dan daratan rendah.
Doktor Pendidikan PPs-UNM ini, menambahkan kalau saat ini cukup banyak kepala sekolah dan guru guru di Gowa mulai jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA yang perlu meningkatkan kualitas pendidikan pada jenjang S1, S2, dan S3.
Salut Jeneponto
Bupati Jeneponto H Iksan Iskandar menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dan membantu Universitas Terbuka. Kehadiran Salut Salut di Bumi Turatea akan membantu anak-anak untuk melanjutkan studi. Termasuk para pegawai negeri yang ada mencapai 6.000 orang. Penegasan itu disampaikan Iksan pada peresmian Salut Jeneponto, Sabtu (2/4) di Jalan Lanto Daeng Pasewang.
Dijelaskan, jumlah pegawai negeri di Jeneponto mencapai 6.000 orang. Dari jumlah itu sekitar 4.000 lebih adalah guru. Selain itu ada anggota polres sekitar 400, dan personel Kodim hampir 200 orang.
”Mereka itu tentu tentu akan terus meningkatkan jenjang pendidikan, dari SMA ke S1 dan S2,” kata Andi Ikhsan.
Ia tidak menyangka pengelola UT begitu cepat untuk merealisasikan Salut di Jeneponto. ”Saya tidak sangka begitu agresif Direktur UT Makassar Pak Hasanuddin. Hanya dalam tempo 65 hari sudah dapat merealisasikan langkah-langkah yang telah disepakati. Terima kasih Pak Hasanuddin,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Ikhsan mengatakan, acara pembukaan Salut Jeneponto dihadiri dua rektor. Satu Rektor UT Prof Ojat, dan satu lagi Rektor Unismuh di eranya Prof Rahman Rahim.
”
Prof Rahman di masanya cukup banyak membantu masyarakat Jeneponto dengan anak-anak kita lanjut kuliah di Unismuh.
Sosok Prof Rahman adalah staf ahli saya dan Staf Khusus Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo,” terangnya.
Rektor UT Prof Ojat Darojat, pada sambutannya mengatakan, k
ehadiran Salut akan lebih mendekatkan dan lebih mengenalkan UT pada masyarakat Jeneponto. Selain itu, memudahkan bagi calon mahasiswa yang akan lanjut kuliah di UT dan tidak perlu lagi jauh-jauh ke kantor UT di Makassar.
Acara peresmian Salut Gowa dan Jeneponto dihadiri
Kepala Pusat Hubungan Internasional dan Kemitraan UT Maya Maria, Asisten Wakil Rektor IV Bidang Pengembangan Institusi dan Kerja Sama Yuli Tirtariandi El Anshori,
Penanggung Jawab Kerja Sama, Humas dan Alumni UT Makassar Prof Dr H Abd Rahman Rahim. (*/rus)