Akseptabilitas dan Elektabilitas ASS Belum Bagus

  • Bagikan

MAKASSAR, BKM–Kontestasi pemilihan gubernur (Pilgub) Sulsel masih cukup lama yakni November 2024, karena harus menunggu hasil pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (Pileg) 14 Februari 2024 nanti.
Meski masih cukup lama, namun nama-nama bakal calon terus bertambah.
Jika selama ini terdapat nama Andi Sudirman Sulaiman (ASS), Taufan Pawe (TP), Rusdi Masse (RMS), Andi Iwan Darmawan Aras (AIA), Ilham Arief Sirajuddin (IAS), Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny) hingga Adnan Purichta Ichsan, maka tidak tertutup kemungkinan akan muncul nama baru.
Nama baru tersebet seperti Andi Amran Sulaiman, Pangdam IV Hasanuddin Mayjend Andi Muhammad, Kapolda Metro Jaya Mayjend Muh. Fadil Imran.
Ada yang menggambarkan bilamana Muh Fadil Imran muncul, maka besar kemungkinan RMS dan AIA akan bangun kekuatan koalisi dengan Kapolda Metro Jaya tersebur.

Untuk itu, pemerhati politik yang juga Direktur Eksekutif PT Indeks Politica Indonesia (IPI) Suwadi Idris Amir menilai, Pilgub 2024 akan berjalan dinamis sebab petahana Andi Sudirman Sulaiman (ASS) dianggap figur belum terlalu kuat untuk tingkat akseptabilitas atau kesukaan hingga elektabilitas atau keterpilihan. “Karena kedua hal itu maka terbuka ruang persaingan yang cukup terbuka di pilgub 2024,”ujar Suwadi, Minggu (3/4).
Menurut Suwadi, ASS cukup mampu diimbangi figur-figur seperti Adnan, AIA, IAS, RMS hingga TP.
“ASS di pilgub 2024 akan kesulitan mendominasi elektoral sebab loyalis mantan Gubernur Nurdin Abdullah (NA) kelihatannya lebih cendrung ke figur-figur selain ASS. Dan kita tahu di pilgub 2018 lalu kemenangan NA – ASS karna magnet ketokohan NA yang membuat dominasi elektoral, sedangkan ASS lebih pada penyedia kendaraan politik dan logistik tim namun efek utama elektoral mereka 2018 adalah sosok NA.

Menurut Suwadi, figur RMS dan AIA memiliki kendaraan politik karna merupakan kader yang kuat pengaruhnya di pusat dan di kenal memiliki kesiapan cost politik yang cukup untuk bertarung di pilgub sulsel 2024
Tak hanya itu, namun Adnan dan IAS juga memiliki banyak kelebihan. Meski keduanya belum jelas kendaraan politiknya namun mereka meliki modal untuk maju. Modal mereka ialah memiliki tim yang solid, pengalaman bertarung, dan juga cost politik cukup kuat.
Adapun TP juga figur kuda hitam. “Jika mampu amankan persaingan di internal golkar, maka saya pikir TP pun masuk figur diperhitungkan di pilgub 2024,”jelasnya.

  • Bagikan