Fokus Pengembangan UMKM dan Pemberdayaan Petani Milenial

  • Bagikan

UPAYA pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus digenjot. Banyak pihak yang ambil bagian di dalamnya. Salah satunya Andi Amran Sulaiman (AAS) Foundation.

REZKY MULYADI saat ini dipercaya sebagai direktur AAS Foundation. Ia seorang sarjana ilmu politik (SIP). Berlatar belakang jurnalis radio di Makassar dan aktivis NGO di Jakarta. Berakhir di sebuah project Australia, hingga akhirnya kembali lagi ke Makassar dan bergabung dengan AAS.
”Dari diskusi singkat yang kami jalin di kantor AAS Building, ada hal baru di dalamnya. Kita satu visi, mau menolong dan memberdayakan banyak orang. Kemudian pada bulan September 2021 terbentuklah AAS Foundation, walau sebelumnya kegiatannya sudah berjalan,” ujar Ekky, sapaan akrab Rezy Mulyadi ketika menjadi tamu siniar (podcast) untuk kanal Youtube Berita Kota Makassar, Rabu (30/3).
Dari pembicaraan itu disepakati untuk melembagakan AAS Foundation. Termasuk core valuenya. ”Dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya, dapat core valuenya tentang pemberdayaan ekonomi dengan sasaran teman-teman UMKM. Yang mau berusaha dan membukan usaha, ada banyak program yang bisa dikerjasamakan. Yang jago bisnis diajak untuk menjadi guru bagi yang baru mau memulai, atau yang sudah berjalan tapi kemudian mentok,” terang Ekky.
Selain itu, AAS Foundation masuk juga di sisi lain. Seperti pendidikan, bantuan kemanusiaan, serta kesehatan.
BEBAS yang merupakan akronim dari Bincang Ekskusif Bersama Amran Sulaiman menjadi salah satu wadah untuk menjembatani para pelaku UMKM berkomunikasi langsung dengan mantan Menteri Pertanian itu. Amran yang pernah menjadi pemecah batu sewaktu kecil, berjualan kopi hingga melakoni berbagai jenis usaha, akhirnya mendirikan perusahaan yang diberi nama Tiran (Tikus Diracun Amran). Kisahnya yang memulai bisnis dari model Rp500 ribu, diharapkan menjadi role model dan dicontoh oleh orang lain.

”Dalam BEBAS Mahagurunya turun langsung memberi motivasi dan bisnis apa yang bisa dilakoni. Meskipun singkat, namun semuanya dikupas tuntas dan menjadi bagian dari belajar agar bisa survive dalam berusaha,” jelas Ekky lagi.
Melalui AAS Foundation, menurut Ekky, Andi Amran Sulaiman bukan sakadar memberi PR sosial. Tapi juga memberi ruang untuk menjadi sosial entrepreneur. Ikut membangun bisnis dan menjalankan lini bisnis yang sudah dijalankan oleh Tiran Grup. Misalnya gula dan frozen food. Ada pula perencanaan pengembangan perikanan di Panaikan Makassar seluas 34 hektare. 10 hektare di antaranya untuk AAS Foundation.
”Kenapa diikutkan? Selain untuk belajar bisnis, keuntungan dari bisnis itu akan kembali ke program sosialnya. Untung di bisnisnya bisa masuk ke kegiatan sosialnya. Jika untungnya besar, maka program sosialnya lebih besar juga. Ke depan AAS Foundation akan menjadi bagian dari program CRS Tiran Gurp,” tandasnya.

Andi Amran yang baru-baru ini terpilih sebagai Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unhas juga akan melibantkan anak muda dalam program yang dilaksanakan. Salah satunya pemberdayaan petani milenial.
Selain karena AAS memilik latar belakang pertanian, juga karena disadari bahwa kita akan kekurangan petani di masa akan datang. Sehingga regenerasi petani mesti dibangun dari sekarang dengan mendorong petani milenial.
”Ada berapa anak pertanian yang tidak bekerja di bidang pertanian saat ini? Jangan sampai label negara agraris tapi tidak mewariskannya ke generasi kita. Sehingga kita harus memulai dari sekarang,” imbuhnya. (*/rus)

  • Bagikan