Data Stunting Tana Toraja Tidak Valid Antar Kecamatan

MAKALE, BKM. FAJAR. CO.ID — Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung, Selasa (21/5) membuka rapat Percepatan Penurunan Stunting di Gedung Tammuan Mali,  Makale.

Pertemuan dihadiri 19 camat, Wabub dr Zadrak Tombeg, Sekda dr Rudhy Andi Lolo, pimpinan OPD, dan Kepala Puskesmas sebagai tindaklanjut  laporan E-PPGBM Februari 2024 lalu menunjukkan angka stunting Tana Toraja dari 13,15 meningkat menjadi  39,6 persen.

Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung geram hasil survei indikator menyebabkan lonjakan angka stunting daerah ini.

Parahnya lagi Dinas Kesehatan OPD teknis penanggulangan stunting tidak merinci penyebab lonjakan stunting sesuai harapan.

Menurut Theo, penyebab utama peningkatan stunting tidak adanya data valid dari 19 kecamatan, padahal idealnya laporan stunting baik dari Lembang, Kelurahan, serta kecamatan berbasis data dengan harapan terwujud angka stunting 2045 capai O.

“Saya berikan batas waktu maksimal dua pekan Dinas Kesehatan menyusun data yang akurat. Data ini akan menjadi dasar menentukan strategi penanganan stunting lebih efektif dan tepat sasaran, “ujar Theo (gus)