MAKASSAR, BKM. FAJAR.CO.ID -- Kisruh di internal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Makassar kembali mencuat. Sejumlah tokoh olahraga yang tergabung dalam Forum Penyelamat Olahraga Makassar angkat bicara dan menyoroti ketidakjelasan regulasi serta indikasi pelanggaran aturan dalam tubuh organisasi tersebut.
Eks Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KONI Makassar Dr (Cand) Mochtar Djuma, menjelaskan bahwa forum ini muncul sebagai respons terhadap berbagai masalah hukum dan administrasi yang terjadi.
“Gagasan ini lahir karena adanya masalah regulasi yang tidak jelas dan banyak pelanggaran yang dilakukan oleh rekan-rekan di KONI Makassar,” ujarnya saat hadir menjadi bintang tamu dalam siniar BKM News, Kamis, 7 Agustus 2025.
Muchtar mengungkapkan bahwa pascakasus korupsi yang menjerat Ketua Umum KONI Makassar sebelumnya, roda organisasi sempat terhenti selama beberapa bulan.
“Waktu itu, saya bersama teman-teman berinisiatif untuk membangkitkan kembali semangat KONI agar Tidak stagnan. Saya ditunjuk sebagai plt dan bertugas menormalisasi organisasi, salah satunya dengan menggelar Musyawarah Kota untuk memilih ketua definitif,” lanjutnya.
Namun, hasil musyawarah yang telah menunjuk dirinya sebagai ketua dengan perolehan suara terbanyak justru dianulir oleh KONI Provinsi Sulsel. Menurutnya, keputusan itu tidak berdasar dan tidak menghormati hasil forum resmi internal KONI Makassar.
“Kami memilih secara tertutup, bukan aklamasi. Saya menang suara terbanyak. Tapi keputusan itu dibatalkan oleh KONI provinsi tanpa alasan yang jelas,” ungkapnya.
