Laut Losari pun sudah paham, ia bukan lagi tujuan wisata, melainkan museum limbah terbuka. Pengunjung tak perlu membayar tiket cukup tarik napas dalam-dalam, dan rasakan aroma khas kemajuan yang tertunda.
Ironi Terbesar memang, kota ini punya julukan Daeng, tapi sanitasi justru masih dae-nganga.
Sambil menunggu IPAL Losari bangun dari tidur panjangnya, atau menunggu warga Makassar resmi jadi The Walking Dead versi keracunan tinja.)
Catatan kaki satire, kami di Forum Komunitas Hijau tetap belajar dan melek data yang realistis dengan fakta.
- Data Bappenas 2022: 70% air tanah di Makassar terkontaminasi tinja.
- IPAL Losari, diresmikan 2019, tapi cakupan layanannya masih seumur jagung.
- Solusi nyata? Mungkin perlu *ltamparan realitas atau setidaknya satu dua WC komunal yang benar-benar berfungsi.(*)