MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed., mendorong Universitas Negeri Makassar (UNM) untuk mengambil peran lebih besar dalam peningkatan kualitas pendidikan nasional. Hal ini disampaikan dalam pidatonya pada puncak Dies Natalis ke-64 UNM, Sabtu (2/8/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Mu’ti menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan perguruan tinggi dalam mengakselerasi transformasi pendidikan, terutama dalam peningkatan kualitas guru, penguatan fasilitas pembelajaran, dan literasi teknologi pendidikan.
"Kami tidak ingin perguruan tinggi hanya menjadi objek kebijakan, tetapi juga subjek aktif yang memberi dampak nyata. UNM memiliki posisi strategis untuk itu," tegasnya.
Ia menyampaikan bahwa Kementerian tengah menjalankan program revitalisasi fasilitas pembelajaran di 10.440 sekolah dengan anggaran Rp16,9 triliun. Beberapa di antaranya telah berjalan di Sulawesi Selatan dengan pendampingan dari UNM.
Selain itu, pemerintah juga fokus pada peningkatan kompetensi guru, termasuk pelatihan kebekaan untuk semua guru, pelatihan metode STEM, serta literasi kecerdasan buatan dan coding.
Salah satu kebijakan prioritas yang tengah didorong adalah wajib belajar 13 tahun, dimulai dari pendidikan anak usia dini. Dalam hal ini, Kementerian telah menggandeng Kementerian Desa untuk membangun satu taman kanak-kanak (TK) di setiap desa.
"Kami berharap UNM bisa menjadi mitra pelatihan guru, termasuk guru TK dan guru BK. Bahkan saya bercanda dengan Ibu Sri Mulyani, kalau sudah pensiun, ingin jadi kepala sekolah TK," ungkapnya disambut tawa hadirin.
Menteri Mu’ti juga mengapresiasi program inovatif sejumlah perguruan tinggi, seperti Profesor Mengajar di Sekolah di UGM. Ia berharap program serupa juga bisa dikembangkan di UNM, termasuk untuk pendidikan anak usia dini.
Dalam pidatonya, Prof. Mu’ti juga memberikan pujian kepada UNM yang dinilainya sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di kawasan Indonesia Timur. Ia menegaskan bahwa perguruan tinggi harus mampu tetap kreatif meski dalam keterbatasan.
"Kalau kreatif karena banyak anggaran, itu biasa. Tapi kalau tetap inovatif dalam kondisi terbatas, itu baru luar biasa," ujarnya.
Ia juga menyatakan komitmennya untuk menyampaikan aspirasi UNM ke Presiden RI, termasuk soal pentingnya peningkatan anggaran pendidikan, perbaikan fasilitas sekolah, dan kesejahteraan guru.
Selain itu, Menteri Abdul Mu’ti berharap semangat Dies Natalis ke-64 UNM bisa menjadi momentum lahirnya ide-ide segar dan semangat baru untuk pendidikan bermutu. "Semangat 64 tahun bukan hanya soal usia, tapi bagaimana UNM terus menjadi institusi yang berdampak besar bagi pendidikan Indonesia," tuturnya. (Ita)
Dies Natalis ke-64, Menteri Abdul Mu’ti Ajak UNM Jadi Mitra Strategis Pendidikan Nasional
