Sementara itu warga setempat Bahtiar berharap kepada pemerintah sekarang bisa memperhatikan dan segerah bikinkan jembatan karena jembatan itu satu satunya askes bagi kami warga Datae jika kita mau ke kantor desa atau ibu kota kecamatan, ujar Bahtiar.
Menanggapi hal tersebut kepala Desa Bulue Abdul Majid saat di hubungi media ini melalu telpon selulernya mengatakan,pemerintahan bupati lama dalam hal ini H.A.Kaswadi Razak sudah ditetapkan pekerjaannya di tahun 2025.tapi pemerintahan sekarang ditunda dulu dengan alasan efesiensi anggaran, tunggu setelah anggaran normal kembali akan dilanjutkan, ujar Abdul Majid.
"Anggaran sudah ditetapkan dan pengerjaanya di tahun 2025 namun karena ada sesuatu hal sehingga pembangunan jembatan akan ditunda jelas"Majid.
Sebenarnya jembatan datae itu bukan kewenangan desa karena diambil alih oleh Pemkab tambah Majid.
Majid menambahkan seandainya kami diberi kewenangan maka kami akan membangun jembatan tersebut dengan menggunakan dana desa terbukti sudah ada berapa jembatan yang kami bangun menggunakan desa, seperti Jembatan Gellenge, Wawogalunge, semuanya sudah selasai ujarnya.
Kalaupun kami tidak bisa bangun satu tahap kami bangun dua atau tiga tahap yang penting jembatan tersebut bisa dinikmati masyarakat karena ini adalah satu satunya askes yang bisa dilewati masyarakat baik kepasar memasarkan hasil pertaniannya.
Terkadang masyarakat harus menunda kebarangkatannya kalau lagi banjir karena mobil harus lewat sungai beda kalau kendaraan roda dua bisa lewat jembatan darurat yang terbuat dari bambu tutup kades Bulue.
Sementara itu Kadis PUPR kabupaten Soppeng Andi Khaeruddin yang dikonfirmasi media ini Rabu (30/07/2025) melalui telpon selulernya belum ditanggapi hingga berita ini di muat (Sar)