Kesbangpol Kota Makassar Jembatani Polemik Ruang Serbaguna di Tamalanrea

  • Bagikan
Kesbangpol Kota Makassar mempertemukan kedua belah pihak, Selasa (22/7) di ruang Sipakalebbi, Kantor Wali Kota Makassar, dihadiri berbagai unsur, mulai dari perwakilan Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), tokoh-tokoh agama dan masyarakat, aparat kepolisian, hingga Camat Tamalanrea dan Ketum Brigade Muslim Indonesia.

Menariknya, perwakilan dari jemaat Kibait menyampaikan niat baik untuk menyelesaikan seluruh kelengkapan administrasi hanya dalam waktu enam bulan, jauh lebih cepat dari batas maksimal yang disepakati.

"Pihak perwakilan gereja berjanji mempercepat proses administratif dan ini patut diapresiasi karena menunjukkan komitmen mereka terhadap aturan dan keharmonisan sosial," kata Fatur.

Kesepakatan damai pun dicapai. Semua pihak yang hadir menandatangani berita acara hasil musyawarah. Langkah ini menjadi simbol kuat bahwa perbedaan dapat dijembatani dengan dialog terbuka dan semangat toleransi.

"Alhamdulillah, semua pihak telah sepakat dan menandatangani kesepakatan. Ini bukti bahwa kerukunan bisa dibina jika semua pihak saling menghormati dan mengikuti aturan," tambah Fatur.

Ia juga menekankan bahwa dalam kehidupan beragama, negara tidak mencampuri hubungan individu dengan Tuhan.

Namun, dalam aspek sosial dan administratif, setiap aktivitas keagamaan tetap harus mematuhi tata kelola yang telah ditetapkan.

"Semua agama mengajarkan kasih sayang dan toleransi. Selama kita berpegang pada nilai-nilai itu, perbedaan bukanlah masalah, melainkan kekayaan bangsa," tutupnya. (rhm)

  • Bagikan