Rencana itu, lanjut dia, akan diawali dari kawasan Mamminasata. Jika berjalan baik, program akan diperluas ke kabupaten/kota hingga konektivitas laut dan udara.
"Ini nanti di wilayah kewenangan provinsi, nanti kita coba pertama, baru masuk wilayah regional antara Sulsel dan wilayah nasional dengan kementerian," paparnya.
Andi Sudirman menuturkan Trans Sulsel akan menyasar seluruh wilayah provinsi. Namun, tahap awal tetap dimulai dari Mamminasata sebagai pusat aktivitas.
"Iya, makanya namanya Trans Sulsel. Perencanaan memang untuk semua Sulsel, satu Sulsel. Tapi, kita mulai dulu di indukannya dulu (Mamminasata)," tuturnya.
Andi Sudirman menyebut antusiasme warga terhadap layanan ini sangat tinggi. Menurutnya, banyak masyarakat yang sudah menanyakan langsung soal waktu operasional hingga rute bus.
"Butuh sekali. Mereka sangat antusias dan memang sudah banyak yang tanya saya juga," akunya.
Terkait potensi sepinya penumpang saat layanan mulai berbayar, Andi Sudirman menyiapkan sejumlah strategi. Pemprov disebut telah menyiapkan grand design untuk memastikan keberlanjutan program.
"Kita harus ada grand design-nya. Jadi, bagaimana membuat kebijakan-kebijakan nanti yang membuat masyarakat lebih dekat dengan transportasi umum," terangnya.
Salah satu contohnya, lanjut dia, adalah mendorong aparatur sipil negara (ASN) dan warga menggunakan transportasi umum secara berkala. Dia juga membuka opsi kebijakan khusus bagi pelajar dari keluarga tidak mampu.
"Dan mungkin nanti akan ada stimulan-stimulan kita lakukan. Contohnya saja, misalnya, mungkin ada kebijakan pemerintah, anak sekolah yang membutuhkan nanti biaya tidak mampu atau apa, berarti dia pakai kendaraan ini," tambahnya.
Untuk diketahui, koridor 1 menghubungkan Kota Makassar hingga Takalar. Koridor ini menggunakan 14 unit bus dengan dukungan 105 halte untuk rute pulang dan pergi.
Kemudian koridor 2 difokuskan pada jalur pendidikan dan konektivitas transportasi strategis. Sebanyak 13 bus melayani rute ini yang memiliki total 51 halte. Jalur ini terintegrasi dengan layanan kereta api Makassar-Parepare.
Selain dua koridor utama tersebut, terdapat pula koridor 5 yang hingga kini masih dikelola Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Rute ini menghubungkan Fakultas Teknik Unhas Gowa, Mal Panakukang, dan Unhas Tamalanrea.(jun)