Kata Randan lagi, kita semua hendaknya bijak menyikapi kondisi anggaran daerah utamanya setelah bupati jelaskan 86 persen anggaran daerah dari transper dari Pusat, sementara 14 persen sumber pendapatan daerah.
Meskipun target PAD kurang lebih 200 milyar, saya pesimis tidak akan tercapai bila semua sumber pendapatan tidak terkelola baik dan terus didorong lebih maksimal, belum lagi kebocoran, ujar Randan.
Diakui Randan, sangat tidak adil kendaraan bermotor terus bikin macet, merusak jalan dan mengambil jatah BBM subsidi di Tana Toraja, namun membayar pajak ke luar daerah.
Demikian pula pengusaha beli kendaraan secen belum balik nama sudah rusak jalan nanun pajaknya tidak dinikmati masyarakat, imbuhnya (agus).