Audiensi ini juga menghadirkan sesi diskusi panel yang membahas berbagai isu penting, seperti rendahnya literasi kesehatan di beberapa kalangan masyarakat, perlunya penguatan edukasi kesehatan di lingkungan masyarakat, serta tantangan dalam advokasi kesehatan berbasis komunitas. Para peserta menyampaikan masukan dan ide kreatif yang diharapkan dapat menjadi rekomendasi bersama untuk program ke depan.
Dalam sesi diskusi, Anggota Komisi E Dr. Ir. H. Mahmud, S.T., M.M., M.S.P, M.T menjelaskan bahwa derajat kesehatan seseorang atau masyarakat tidak hanya ditentukan oleh pelayanan kesehatan, tetapi oleh beragam determinan. Berangkat dari basis teori Marc Lalonde, ia mengidentifikasi empat faktor utama yang mempengaruhi kesehatan masyarakat; pertama lingkungan memiliki kontribusi besar terhadap derajat kesehatan dengan presentase 40% kedua perilaku seseorang dengan presentase 30% ketiga pelayanan kesehatan dengan presentase 20% dan keempat faktor genetik dengan presentase 10%.
Konsepsi ini menjadi dasar bagi kebijakan kesehatan modern, terutama dalam pendekatan promosi dan pencegahan penyakit. Konsep ini juga menegaskan bahwa tanggung jawab kesehatan tidak hanya berada di tangan tenaga medis, tetapi menjadi tanggung jawab bersama antara individu, masyarakat, dan pemerintah.
Ia juga mengungkapkan bahwa audiensi ini menjadi langkah awal yang strategis dalam memperkuat jembatan komunikasi antara dunia pendidikan dan legislatif, khususnya dalam bidang promosi kesehatan. Dengan sinergi, diharapkan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Sulawesi Selatan dapat lebih terarah, berkelanjutan, dan inklusif, tutupnya.(*)