Menurut Andis, antisipasi kejahatan lintas negara bisa dioptimalkan melalui akses yang lebih mudah pada informasi intelijen antarnegara BRICS. “Ini akan mempercepat proses penyelidikan dan penuntutan,” tegasnya.
Andis juga meminta agar Indonesia dan negara Anggota BRISC memaksimalkan platform perlatihan bersama, pertukaran pengetahuan, dan alih teknologi di bidang investigasi kejahatan modern.
Sementara itu, upaya perlindungan kepada WNI di luar negeri juga menjadi perhatian politisi umur 44 tahun ini. “Melalui jalur diplomasi dan koordinasi langsung, semoga perlindungan WNI di luar negeri, khususnya negara Anggota BRICS, menjadi lebih baik dan terstruktur,” ungkap Andis.
Bagi Andis, aktif di BRICS juga memungkinkan Indonesia lebih vokal mendorong penghormatan terhadap hukum internasional. Juga penyelesaian sengketa secara damai sesuai konstitusi dan politik luar negeri bebas-aktif. “Termasuk urusan kemerdekaan bagi Palestina,” tambahnya.
Diketahui, baru-baru ini Presiden Prabowo menghadiri KTT BRICS 2025 di Rio de Jeneiro, Brazil. Agenda kenegaraan ini menandakan peran aktif Indonesia di dunia internasional.(ful)
