“Kami tidak mau ini jadi tindakan sesaat. Penataan akan kami lanjutkan. Ke depan akan ada marka-marka tegas, dan kalau dilanggar, kami tidak segan menindak tegas,” ujar Christopher.
Ia juga mengimbau seluruh pengelola mal, termasuk Mal Panakkukang, agar menyediakan area khusus untuk ojol.
Menurutnya, kehadiran ruang parkir khusus sangat penting untuk mencegah parkir liar meluas.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Makassar, Muhammad Rheza, mengakui perlu pendekatan menyeluruh dalam menyelesaikan masalah parkir liar.
“Kalau kita terus menindak tanpa pencegahan, ini tidak akan selesai. Kita butuh kolaborasi dari hulu ke hilir,” jelas Rheza.
Ia menyebut rencana jangka pendek adalah memperjelas marka jalan sebagai batasan parkir, serta membangun pos pengawasan di median Jalan Boulevard, depan Hotel Myko.
“Kalau perlu, kita tempatkan petugas yang berjaga di titik-titik rawan parkir liar.
“Tapi tetap, solusi jangka panjang adalah penataan kawasan yang menyeluruh,” ujarnya.
Rheza juga mengajak berbagai pihak terlibat, mulai dari PD Parkir, Satlantas, hingga Kejaksaan dan TNI, untuk bersama-sama membentuk sistem pengawasan terpadu.
Dengan komitmen tersebut, Pemkot Makassar berharap wajah jalan-jalan utama seperti Boulevard dan Pengayoman bebas dari parkir liar, dan warga semakin tertib berlalu lintas. (rhm)
