Muchlis Misbah Soroti Krisis Air, Zonasi Sekolah, dan Parkir Liar di Lorong Kota Makassar

  • Bagikan


‎MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID — Anggota DPRD Kota Makassar, H Muchlis Misbah, menyampaikan sejumlah persoalan krusial yang ia temui selama pelaksanaan Reses Ketiga Masa Persidangan Ketiga Tahun Anggaran 2024/2025.

‎Reses dilaksanakan di dua titik, yakni di Jalan Muhammad Yamin Baru Lorong 24 B, Kelurahan Bara-Baraya Timur dan di Jalan Abubakar Lambogo 3 Lorong 5 No. 25, Kelurahan Bara-Baraya Selatan, Kecamatan Makassar, Senin (23/06/2025).

‎Dalam pertemuan dengan warga, Muchlis menerima beragam aspirasi yang menurutnya perlu segera ditindaklanjuti pemerintah kota, mulai dari zonasi pendidikan, pelayanan air bersih, hingga parkir liar di jalan-jalan permukiman.

‎"Masalah pendidikan jadi sorotan utama, terutama di Bara-Baraya Selatan. Warga kesulitan mendaftarkan anak-anaknya ke sekolah negeri karena keterbatasan daya tampung. Saya mendesak Pemkot Makassar segera mencari solusi, termasuk menambah unit sekolah baru di wilayah padat penduduk," tegas legislator Partai Hanura tersebut.

‎Masalah air bersih juga menjadi keluhan warga. Warga menyebut air PDAM sering kali tidak mengalir dengan baik, bahkan ada yang mengalir tetapi dalam kondisi keruh dan hitam.

‎"Ini masalah mendasar. Air adalah kebutuhan pokok, tidak boleh disepelekan. Saya akan bawa persoalan ini ke rapat bersama PDAM dan OPD terkait agar ada pembenahan serius," ujar Muchlis.

‎Persoalan lain yang kerap muncul adalah parkir liar kendaraan pribadi di lorong-lorong sempit. Kondisi ini membuat akses warga terganggu, bahkan membahayakan jika terjadi kondisi darurat.

‎"Warga mengeluh karena banyak lorong yang dipenuhi mobil parkir. Kita perlu regulasi, mungkin melalui peraturan daerah atau peraturan wali kota seperti di Surabaya, yang mewajibkan pemilik mobil memiliki garasi sebelum membeli kendaraan," paparnya.

‎Menurutnya, tanpa regulasi tegas, kota akan semakin padat dan tidak ramah bagi pejalan kaki maupun kendaraan darurat.

‎"Apakah mungkin diterapkan di Makassar? Ini perlu dikaji serius oleh pemerintah kota. Kalau tidak punya garasi, ya disiapkan lahan parkir sewa atau solusi lain. Tapi jangan biarkan lorong jadi garasi umum," tambahnya.

‎Selain tiga isu utama tersebut, warga juga menyampaikan aspirasi soal perbaikan jalan lingkungan dan infrastruktur dasar lainnya. Muchlis berjanji seluruh keluhan akan dibawa dalam forum pembahasan di DPRD untuk ditindaklanjuti.

‎"Reses bukan sekadar seremonial. Ini bukti bahwa kami menyerap langsung suara masyarakat untuk dibawa ke meja kebijakan," tutupnya. (Ita)

  • Bagikan

Exit mobile version