Idris SIPem Serap Keluhan Warga Bangkala dan Daya, Soroti Sampah, Drainase, Hingga PIP

  • Bagikan


‎MAKASSAR, BKM.FAJAR.CO.ID — Anggota DPRD Kota Makassar dari Fraksi Gerindra, Idris SIPem, kembali turun ke lapangan dalam rangka reses ketiga masa persidangan ketiga tahun sidang 2024/2025, Jumat (20/06/2025).

‎Pada dua titik reses ini, Idris menyambangi dua lokasi padat aspirasi warga, yakni Jalan Bangkala Raya RT 002/RW 003, Kelurahan Buntusu, Kecamatan Tamalanrea serta Jl. Perintis Kemerdekaan Km.14 No.149, samping Jembatan Baltur Daya, RT 001/RW 005, Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya.

‎Warga Bangkala mengeluhkan tumpukan armada sampah yang kerap menumpuk di tepi jalan, menyebabkan bau menyengat dan mengganggu kelancaran lalu lintas.

‎"Ini sudah lama dibiarkan. Setiap hari bikin macet dan kotor sekali. Kami minta ada perhatian dan armada khusus dari dinas kebersihan,” ujar, Dg Tanang salah satu warga saat menyampaikan aspirasinya.

‎Sementara di Kelurahan Daya, berbagai persoalan lain muncul, mulai dari kerusakan jalan lingkungan, buruknya drainase, minimnya tiang listrik, hingga penyaluran bantuan sosial (bansos) yang tidak merata. Warga juga mengeluhkan tidak meratanya penerima manfaat Program Indonesia Pintar (PIP).

‎“Masih banyak anak-anak dari keluarga kurang mampu yang belum mendapatkan PIP. Ada yang sudah ajukan berkas tapi belum terdata. Kami harap dewan bisa bantu dorong ini ke pusat,” ujar warga lainnya.

‎Menanggapi semua keluhan tersebut, Idris menegaskan komitmennya untuk mengawal seluruh aspirasi masyarakat hingga sampai ke pemerintah kota dan instansi terkait.

‎“Tentu semua keluhan warga ini akan kami bawa ke rapat dan kami perjuangkan. Baik di tingkat kota, maupun lewat koordinasi dengan pusat terkait program seperti PIP. Ini kewajiban saya sebagai wakil rakyat,” tegasnya.

‎Legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Tamalanrea–Biringkanaya ini juga menyoroti langsung kondisi Kelurahan Buntusu, yang disebutnya masih menghadapi berbagai persoalan dasar.

‎“Di sini itu masalahnya klasik tapi belum tuntas jalan rusak dan drainase buruk. Padahal wilayah ini rawan banjir, artinya harus masuk prioritas dalam anggaran kota,” kata Idris.

‎Ia berharap warga terus aktif menyampaikan aspirasi agar pembangunan lebih tepat sasaran. Idris pun memastikan bahwa hasil reses ini akan dibawa ke rapat paripurna untuk ditindaklanjuti secara konkret oleh Pemerintah Kota Makassar.

‎“Reses ini bukan hanya mendengar, tapi jadi pijakan kami menyusun rekomendasi dan kebijakan anggaran. Aspirasi warga adalah dasar arah kerja kami,” tutup Idris.(Ita)

  • Bagikan