Tingkatkan Kapasitas Menulis, Forsi LHK Sulsel Gandeng Klikhijau

  • Bagikan

Selanjutnya Kepala Balai P2SDM Wilayah VI, Kamarudin, S.Hut.T., dalam sambutannya berpesan agar hasil-hasil kerja lapangan dapat dituangkan dalam bentuk tulisan dan dibagikan di media-media sosial. Ia juga mengatakan bahwa menulis memang tidak mudah, tetapi jika tidak memulainya maka kita tidak akan bisa melakukannya.

“Mudah-mudahan Forsi LHK Sulsel terus mengembangkan kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas di berbagai bidang untuk mendukung pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan,” harapnya.
Kamaruddin kemudian membuka workshop literasi ini secara resmi.

Pada akhir sesi pembukaan workshop, Toko Syurah menyerahkan cinderamata kepada kepala balai, ketua, forsi, dan narasumber. Cinderamata berupa madu karst. Madu hasil hutan bukan kayu dari hutan karst Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Owner Toko Syurah, Mansur, S.P., M.P., menyerahkan secara langsung.

Usai jeda istirahat sejenak, Anis Kurniawan mulai menyampaikan materinya. Menurutnya, dalam membuat tulisan itu perlu menerapkan prinsip 3O: Open Mind, Open Heart, & Open Will.
Open Mind berarti bahwa seorang penulis harus membuka wawasan selebar-lebarnya. Open Heart berarti membuka hati, memandang sesuatu dengan penuh cinta, menuangkan perasaan dalam tulisan. Dan terakhir, Open Will, yang berarti bahwa seorang penulis harus menentukan tujuan mereka menulis.

Lebih lanjut, Anis mengatakan bahwa arti menulis bukan sekedar soal tata bahasa yang benar, tetapi mencakup kemampuan menyampaikan gagasan dengan jelas, efektif, dan menyentuh pembaca. Menurutnya, menulis itu butuh energi dan ketulusan.

“Penulis yang baik adalah mengubah ide menjadi kata-kata yang menggerakkan. Ia memadukan logika, empati, dan keterampilan teknis untuk membuat pembaca paham, tertarik bahkan terinspirasi,” tutupnya.(*)

  • Bagikan