Dialog “Jaga Kampus Kita”, Rektor Unhas: Perbedaan adalah Kekuatan

  • Bagikan

Lebih lanjut, Prof JJ menambahkan, menjaga kampus dari pengaruh terorisme dan tindakan destruktif lainnya merupakan bagian dari tanggung jawab bersama. Kegiatan seperti Dialog Penguatan Kebangsaan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat kesadaran sivitas akademika bahwa kampus adalah ruang aman, inklusif, dan produktif. Prof JJ juga menekankan bahwa kampus harus menjadi ruang aman untuk bertumbuhnya nilai-nilai demokrasi, kebangsaan, dan kemanusiaan.

Kegiatan resmi dibuka oleh Mayjen TNI Sudaryanto, S.E., M.Han., yang sekaligus memberikan pandangannya mengenai upaya pemberantasan terorisme. Penguatan kampus kebangsaan merupakan upaya membangun daya tangkal dan daya tahan dengan beberapa aksi nyata seperti memperkuat wawasan kebangsaan, membangun kepedulian masyarakat hingga menghargai kearifan dan kebudayaan lokal.

Mahasiswa memiliki peran dalam upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme, diperlukan upaya penguatan wawasan kebangsaan dengan penanaman rasa nasionalisme dan upaya membentengi diri dengan selalu waspada terhadap provokasi, hasutan dan pola rekruitmen teroris, baik itu di kampus, maupun lingkungan masyarakat.

"Untuk itu, mahasiswa diharapkan memiliki peran strategis dalam membangun narasi kebangsaan yang inklusif, toleran, dan berwawasan kebhinekaan” jelas Sudaryanto.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi antara institusi pendidikan tinggi dengan lembaga negara dalam menjaga dan memperkuat ketahanan ideologi serta nilai-nilai kebangsaan di lingkungan kampus. Melalui forum dialog ini, para peserta diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam mencegah penyebaran paham radikalisme dan intoleransi.

Setelah pembicara utama, kemudian dilanjutkan dengan dialog dari para narasumber lainnya. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar hingga pukul 16.00 Wita. (*)

  • Bagikan