Lebih lanjut, Prof. JJ menekankan pentingnya inovasi berbasis data dan sains dalam menghasilkan kebijakan yang efektif.
"Dalam membangun masa depan pendidikan, kita tak hanya membutuhkan semangat, tetapi juga pendekatan berbasis data dan riset ilmiah. Inilah yang ingin kita saksikan dari para peserta hari ini," kata Prof. JJ.
Ia juga mendorong mahasiswa untuk terus berinovasi dan melakukan penelitian sebagai langkah nyata membangun masa depan yang berkelanjutan.
"Kolaborasi lintas budaya, lintas negara, dan lintas generasi harus terus diperkuat. Generasi tidak harus dipisahkan, justru harus saling menguatkan. Kita membutuhkan inovasi yang inklusif—yang memberi makna bagi masyarakat global dan melahirkan harapan baru," kata Prof. JJ.
Pada kesempatan yang sama Duta Besar Australia untuk Indonesia, HE. Rod Brazier, menyampaikan bahwa kompetisi ini merupakan hasil kolaborasi dengan Narasi yang mengangkat tema penting dan relevan di era digital.
Ia menilai kegiatan ini sebagai contoh nyata peran pendidikan dalam memperkuat hubungan Indonesia dan Australia, sekaligus membuka ruang bagi generasi muda untuk terlibat aktif dalam menciptakan perubahan.
Chief Creative Officer Narasi, Jovial Da Lopez, mengungkapkan antusiasmenya terhadap semangat dan kreativitas para finalis. Ia menyampaikan apresiasi atas ide-ide inovatif yang dipresentasikan oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Makassar, yang menurutnya mencerminkan kepedulian dan keberanian anak muda dalam menjawab tantangan pendidikan masa kini. (rhm)