Seiring meningkatnya arus pariwisata dan pembangunan, tantangan dalam menjaga keseimbangan antara konservasi, partisipasi masyarakat lokal dan keberlanjutan lingkungan semakin nyata. Penerapan prinsip ESG serta pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dalam konteks pengelolaan kawasan karst membutuhkan pendekatan kolaboratif dan adaptif.
“FGD ini sebagai wadah untuk menggali pandangan strategis dari berbagai pemangku kepentingan, guna memperkuat tata kelola kawasan berbasis partisipasi dan keberlanjutan. Pendekatan ESG dapat menjadi kerangka kerja strategis untuk menjaga keseimbangan antara konservasi dan pemanfaatan,” papar Sawedi.
Dalam kesempatan ini, para peserta memberikan pandangannya tentang kawasan karst Rammang-Rammang. Seluruh rangkaian FGD berlangsung lancar, dengan beberapa saran dan masukan dari para peserta yang merupakan masyarakat dan pengelola kawasan karst rammang-rammang.
FGD berlangsung hingga pukul 17.00 Wita, dengan beberapa pokok diskusi dari para peserta. (*)